Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan ratusan kapal penambangan bijih timah atau kapal isap produksi (KIP) memadati alur pelayaran kapal di Pelabuhan Pangkalbalam, guna menghindari cuaca buruk di perairan itu.

"Saat ini, ratusan KIP bersandar di alur belum mengganggu ke luar masuk kapal barang dan penumpang di pelabuhan ini," kata Plt Kepala KSOP Pangkalbalam, Harlansyah di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan selama kondisi cuaca di perairan memburuk, KIP terpaksa menghentikan aktivitas penambangan bijih timah di laut sebagai antisipasi kecelakaan tambang akibat cuaca buruk yang ekstrem itu.

Baca juga: Cuaca buruk, feri tujuan Baubau terombang-ambing

"Kapal-kapal timah hanya diperbolehkan sandar di pinggir alur pelayaran pelabuhan, agar tidak mengganggu ke luar masuk kapal barang dan penumpang di Pelabuhan Pangkalbalam ini," ujarnya.

Menurut dia selama gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan lebat di perairan, KIP ini terpaksa berteduh di tempat-tempat aman untuk menghindari cuaca ekstrim tersebut.

Selain berteduh, KIP ini juga melakukan perbaikan-perbaikan peralatan tambang dan kapalnya, sebagai persiapan penambangan timah di laut jika kondisi cuaca sudah membaik.

"KIP ini dipungut pajak tambatan pinggiran untuk disetor ke negara," katanya.

Ia mengimbau para nahkoda kapal dan nelayan untuk lebih waspada, agar tidak terjadi kecelakaan akibat cuaca buruk ini.

"Hingga saat ini keberadaan ratusan KIP ini, kita belum menerima laporan adanya gangguan pelayaran kapal akibat kapal-kapal tambang timah ini," katanya. 

Baca juga: Kapal asing lego jangkar di kawasan konservasi Alor akibat cuaca buruk
Baca juga: Tim gabungan tertibkan penambangan biji timah ilegal di Bangka
Baca juga: Pemprov Babel tranformasikan penambangan timah ke usaha pariwisata

 

Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021