Dimensi hubungan Indonesia dan Qatar bukan saja terkait kepentingan kedua negara, namun juga kepentingan umat yang lebih luas
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahas sejumlah kerja sama, baik bilateral dan kawasan, saat bertemu dengan Wakil Perdana Menteri/Menlu Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani di Doha, Kamis.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menlu sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral, termasuk di bidang ekonomi. Beberapa fokus kerja sama yang saat ini sedang dilakukan adalah di bidang investasi untuk telekomunikasi, pariwisata dan listrik.

“Kita harus terus mengawal kerja sama ekonomi kedua negara agar dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi pascapandemi,” kata Retno seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Kemlu RI.

Baca juga: Qatar Charity perbarui kerja sama dengan Kemenag senilai Rp420 miliar
Baca juga: Indonesia pasok bahan bangunan ke Qatar akibat pemblokiran ekonomi


Tren perdagangan Indonesia-Qatar sepanjang 2015-2019 terus meningkat sekitar 11,53 persen. Investasi Qatar di Indonesia dalam tiga tahun terakhir terfokus di bidang pariwisata dan energi.

Pada 2020, realisasi investasi Qatar di Indonesia senilai 6,2 juta dolar AS (sekitar Rp86,7 miliar), atau naik lebih dari 30 kali lipat dibanding nilai investasi tahun 2018.

Selain itu, kedua menlu melakukan tukar pikiran mengenai beberapa isu kawasan, terutama proses perdamaian di Afghanistan.

Menlu RI dan Menlu Qatar sepakat mengenai pentingnya dukungan internasional untuk menjaga momentum proses perdamaian di negara tersebut. Keduanya juga sepakat bahwa proses perdamaian diharapkan bergulir lebih cepat. Oleh karena itu, diperlukan komitmen tinggi dari semua pihak.

Qatar secara khusus mengapresiasi peran Indonesia yang memberikan fokus perhatian pada peran perempuan di Afghanistan.​

“Peran perempuan harus terus diutamakan baik dalam proses perdamaian maupun dalam pembangunan Afghanistan pascakonflik,” tutur Retno.

Selain itu, kedua menlu juga membahas isu Palestina, terutama hasil pertemuan para menlu Liga Arab mengenai Palestina yang diselenggarakan di Kairo, Mesir, pada 8 Februari 2021.

Diharapkan hasil pertemuan akan menciptakan kesempatan baru bagi perjuangan Palestina berdasarkan solusi dua negara.

“Tren positif di tahun 2021 ini harus menjadi pondasi yang kuat bagi upaya mendorong proses perdamaian Palestina-Israel,” kata Retno, menegaskan.

Lebih lanjut, Menlu RI dan Menlu Qatar bertukar pikiran mengenai situasi Myanmar. Keduanya sepakat bahwa keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan rakyat Myanmar harus menjadi prioritas. Selain itu, transisi demokrasi harus terus dijalankan di Myanmar.

“Dimensi hubungan Indonesia dan Qatar bukan saja terkait kepentingan kedua negara, namun juga kepentingan umat yang lebih luas,” ujar Menlu Retno.

Baca juga: Duta Besar RI serahkan surat kepercayaan kepada Amir Qatar
Baca juga: HUT ke-75 RI, Emir Qatar sampaikan ucapan selamat ke Presiden Jokowi


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021