Jakarta (ANTARA) - Indonesia Water Institute (IWI) meluncurkan hasil penelitian tentang peningkatan penggunaan air bersih oleh masyarakat selama masa pandemi COVID-19.

"Ada peningkatan kebutuhan air bersih antara dua hingga tiga kali keadaan normal. Peningkatan berhubungan dengan penerapan protokol kesehatan selama pandemi," kata peneliti dan pendiri IWI, Firdaus Ali dalam paparannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Penelitian tersebut dilakukan pada 15 Oktober hingga 12 November 2020 dengan melibatkan 1.296 responden di seluruh Indonesia.

Baca juga: Selama PSBB konsumsi air di DKI Jakarta turun

Baca juga: PAM Jaya: konsumsi air industri turun lima persen selama PSBB


Dengan fenomena tersebut, dia mengingatkan pemerintah bahwa terdapat tantangan nyata dengan meningkatnya kebutuhan air minum. Pemerintah agar mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berupa air minum.

Menurut dia, krisis air bersih sudah terjadi sejak sebelum pandemi. Sementara saat wabah COVID-19 melanda penggunaan air meningkat pesat. Maka dari itu, pemenuhan kebutuhan air tersebut harus menjadi perhatian.

"Pentingnya pembenahan infrastruktur air bersih ini diperlukan karena Indonesia belum sampai pada puncak pandemi COVID-19," katanya.

Dalam forum yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyono mengatakan kementeriannya berupaya meningkatkan ketahanan air. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, khususnya untuk rumah tangga, dibangun infrastruktur penyediaan air baku, seperti intake, jaringan distribusi, tampungan air seperti bendungan dan embung.

"Ke depan, perlu disusun suatu kebijakan yang menyeluruh dan terpadu terkait pengelolaan sumber daya air, khususnya dalam rangka ketahanan air nasional," katanya.

Baca juga: Akademisi: kurang konsumsi air putih dan stres berlebih picu penuaan dini

Baca juga: Perusahaan air bersih ajak masyarakat konsumsi air perpipaan


Hingga 2024, kata dia, pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas penyediaan air baku mencapai 50 meter kubik/detik, 500 ribu hektare irigasi baru dan rehabilitasi dua juta hektar irigasi eksisting dan revitalisasi 15 danau prioritas.

Pemerintah mengupayakan peningkatan fasilitas tersebut menjadi 100 persen akses terhadap air minum yang layak, 90 persen akses limbah domestik (sanitasi) serta 100 persen akses layanan sampah perkotaan.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021