Jayapura (ANTARA) - Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw, mengakui, pengiriman personel tambahan ke Intan Jaya masih terkendala beberapa faktor, di antaranya keterbatasan tempat penampungan.
 
"Memang benar kesulitan utama mengirim pasukan ke wilayah itu adalah tempat penampungan yang bisa menampung personel yang ditugaskan ke wilayah itu," kata dia, di Jayapura, Papua, Rabu.

Baca juga: Kepala Polda Papua: Kelompok separatis Papua rancang mogok sipil
 
Ia menyatakan, karena itulah mereka sudah meminta kepada bupati Intan Jaya untuk menyediakan tempat yang bisa menampung personil yang ditugaskan.
 
Menurut dia, personil Brigade Mobil yang bertugas di Intan Jaya terus bersinergi dengan satuan lain yang juga bertugas di wilayah itu.
 
Apalagi saat ini daerah itu menjadi tempat berkumpul beberapa kelompok bersenjata termasuk yang selama ini beroperasi di Kali Kopi, Kabupaten Mimika yakni kelompok Sabinus Waker.

Baca juga: Kogabwilhan III sebut kelompok bersenjata bakar pesawat di Nabire
 
"Polda Papua memang berencana menambah personel Brimob namun belum dipastikan kapan direalisasikan karena menunggu kesiapan Pemda," kata Waterpauw.
 
Data yang dihimpun ANTARA, selama 2020 tercatat 23 kasus penembakan, penganiayaan, dan perampasan senjata api yang menewaskan 10 warga sipil dan tiga tentara.

Baca juga: Polri ungkap kekejaman anggota muda KKB Distrik Sugapa Intan Jaya
 
Sedangkan pada 2021 tercatat data dua kasus kontak tembak yang menewaskan tiga personel Batalion Infantri 400/BR, dan satu warga sipil.
 
 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021