Jakarta (ANTARA) -
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebutkan bahwa Bintara Pembina Desa (Babinsa) merupakan ujung tombak TNI di tengah masyarakat yang menjadi agen pencegahan, pendeteksian, dan penanggulangan terhadap COVID-19 di desa.
 
Panglima TNI mengatakan hal itu saat memimpin apel Gelar Kesiapan Tenaga Vaksinator dan Tracer Covid-19 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa pagi.
 
Sebanyak 27.866 akan melakukan tracing COVID-19 di tujuh provinsi yang akan melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di Jawa dan Bali.

Baca juga: Panglima TNI pimpin apel Gelar Kesiapan Tenaga Vaksinator COVID-19
 
"Sebanyak 475 personel TNI yang hari ini akan dilatih untuk menjadi pelatih bagi 27.000 lebih Babinsa," kata Marsekal Hadi.
 
Selain Babinsa, sebanyak 1.768 Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) TNI AL dan 102 Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) TNI AU juga dilibatkan untuk melakukan tracing COVID-19.
 
Menurut Hadi, mereka akan ditugaskan untuk membantu pemerintah daerah dan kementerian kesehatan dan ditempatkan di 23.000 desa yang ada di Jawa maupun Bali.
 
"Itu pun masih bisa berubah nanti sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan," katanya.
 
Sehingga, diharapkan dalam pelaksanaannya nanti di setiap desa akan dibangun pos terpadu yang diawaki dari bintara pembina desa, babinkamtibmas, satlinmas, dan Satpol-PP.
 
"Mereka akan diberikan SOP sesuai apa yang dilaksanakan di daerah masing-masing dan perkembangan yang ada di wilayah masing-masing. Tentunya akan berbeda petugas yang ada di zona hijau, zona kuning, zona oranye, dan zona merah," papar Panglima TNI.
 
Setelah program Training of Trainers (ToT) tenaga tracer ini selesai, lanjut dia, TNI akan segera melaksanakan pelatihan ToT bagi 10.000 vaksinator yang akan disebar di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan vaksinator Covid-19.
 
"10.000 vaksinator TNI akan diperbantukan ke Kementerian Kesehatan. Sehingga, pelaksanaan nantinya akan mengikuti SOP yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan," tuturnya.
 
Dengan demikian, diharapkan dapat mempercepat penyelesaian pelaksanaan vaksinasi tahap kedua.
 
"Semoga upaya ini menjadi bagian dari kontribusi nyata bersama seluruh komponen bangsa baik TNI, Polri, kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan, serta masyarakat luas dalam mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia," kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini.
 
Oleh karena itu, tambah dia, pada Selasa ini acara workshop fasilitator tracer COVID-19 secara resmi dibuka.
 
"Semoga Tuhan YME senantiasa memberikan perlindungan kepada kita semua dalam melaksanakan dharma bakti kepada bangsa dan negara," tuturnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021