nasabah custody Bank Mandiri meningkat 60 persen pada akhir 2020 menjadi 7.850 nasabah atau tumbuh di atas pertumbuhan investor Indonesia yang sebesar 53 persen
Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri terus mengembangkan layanan kustodian dan trustee perseroan agar mampu menyerap kebutuhan pasar yang semakin tinggi, khususnya pada masa pandemi, serta mendukung pengembangan pasar modal Indonesia.

Layanan kustodian merupakan layanan bagi nasabah yang membutuhkan jasa penyimpanan portofolio efek, sedangkan trustee adalah jasa wali amanat dan agen pemantau bagi nasabah korporasi yang hendak menerbitkan obligasi atau Medium Term Notes (MTN).

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan dalam pernyataan di Jakarta, Senin, mengatakan tren suku bunga yang rendah saat ini menciptakan momentum yang tepat bagi korporasi untuk mengakses pendanaan dengan biaya yang relatif rendah melalui penerbitan efek.

Selain untuk mencukupkan kebutuhan pendanaan, menurut dia, penerbitan efek ini juga dapat digunakan korporasi untuk memperkuat permodalan melalui penerbitan Subordinated Bonds.

Baca juga: Bank Mandiri masih belum berminat kembangkan neo bank

"Bank Mandiri siap melayani pihak emiten maupun investor melalui dukungan jasa kustodian dan trustee yang lebih bersaing, baik dari sisi cost, kehandalan layanan maupun keamanan transaksi. Tak hanya itu, kami juga memiliki SDM yang berpengalaman dalam mengelola dan menegosiasikan transaksi kontraktual seperti ini," katanya.

Panji menambahkan Bank Mandiri sedang melakukan pengembangan sistem inti kustodian yang seluruhnya berbasis digital dengan mekanisme STP (Straight-through processing) dan rencananya akan berfungsi penuh pada pertengahan tahun 2021.

"Sejauh ini inovasi yang kami kembangkan telah mampu mendukung Bank Mandiri dalam menjaring nasabah baru. Buktinya, nasabah custody Bank Mandiri meningkat 60 persen pada akhir 2020 menjadi 7.850 nasabah atau tumbuh di atas pertumbuhan investor Indonesia yang sebesar 53 persen, berdasarkan data KSEI. Dari jumlah tersebut, 87 persen di antaranya adalah nasabah ritel," ujarnya.

Baca juga: Tahun ini, Bank Mandiri terbitkan "green bond" 300 juta dolar AS

Sementara itu asset Under Custody (AUC) Kustodian Bank Mandiri per Desember 2020 tercatat tumbuh melampaui Rp600 triliun, dengan portofolio SUN mencapai 20 persen dari market. Kontributor terbesar masih didominasi nasabah institusi seperti dana pensiun, asuransi, bank, yayasan dan korporasi.

Pada penghujung tahun 2020, kata dia, Kustodian Bank Mandiri juga berhasil menambah pengadministrasian perdana untuk produk Efek Beragunan Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

Selama ini, layanan trustee Bank Mandiri juga aktif memberikan dukungan jasa wali amanat dan agen pemantau untuk penerbitan obligasi dan MTN, jasa escrow account dan IPO receiving bank.

"Tercatat portofolio penerbitan obligasi dan MTN dengan menggunakan layanan trustee Bank Mandiri hampir mencapai Rp100 triliun per Desember 2020. Di samping itu, total emiten dan nasabah aktif kelolaan layanan trustee Bank Mandiri tercatat sebanyak lebih dari 70 nasabah per akhir tahun lalu," katanya.

Baca juga: Laba Bank Mandiri anjlok 37,7 persen tahun 2020

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021