Seoul (ANTARA) - Otoritas Korea Selatan dan perusahaan farmasi Moderna tengah membahas investasi senilai lebih dari 200 juta dolar AS (setara Rp2,8 triliun) untuk produsen obat itu membangun pabrik pembuatan vaksin di Korsel.

Park Young-sun, yang mengundurkan diri bulan lalu dari jabatan Menteri UMKM dan Startup Korea Selatan untuk maju sebagai calon wali kota Seoul, mengungkapkan rencana tersebut dalam sebuah wawancara dengan Asia Business Daily.

"Moderna menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi sebesar 200 juta dolar AS [...] dan saya akan terus ikut serta dalam pembahasannya untuk sementara waktu karena saya sempat berbicara dengan mereka sebagai menteri," kata Park, seperti dikutip dari Asia Business Daily.

Laporan itu menyusul kesepakatan yang diumumkan oleh Korsel pada Desember tahun lalu untuk membeli 40 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna setelah Presiden Moon Jae-in menggelar rapat virtual dengan presiden perusahaan itu, Stephane Bancel.

Park juga menyebut Moderna, perusahaan asal Amerika Serikat, sangat berminat pada pasar Asia, menurut laporan media itu.

Anggota tim kampanye Park Young-sun mengonfirmasi laporan tersebut kepada Reuters dan menyebut pabrik vaksin itu akan dibangun di Seoul, namun pihak Moderna belum memberi komentar.

Belum jelas kapan tepatnya pabrik itu dapat memproduksi vaksin, kata tim kampanye Park.

Pembicaraan investasi ini digelar seiring dengan upaya Moderna untuk meningkatkan target produksi tahun ini menjadi sedikitnya 600 juta dosis vaksin serta lanjut berinvestasi dan menambah staf agar dapat mengirimkan hingga  satu miliar dosis vaksin COVID-19 pada 2021.

Dengan sedikit saja pabrik yang dimiliki sendiri, Moderna bergantung pada mitra-mitranya, seperti produsen obat Swiss, Lonza, dan Laboratorios Farmaceuticos ROVI di Spanyol.

Moderna juga menandatangani kontrak dengan Recipharm asal Swedia pada Desember 2020 untuk memproduksi vaksin di pabrik mereka di Prancis demi meningkatkan kapasitas pengiriman di luar AS.

Moderna dan produsen vaksin COVID-19 lainnya telah menunda pengiriman ke sejumlah negara dalam beberapa pekan ini, karena mereka harus menyesuaikan jadwal produksi jangka pendek untuk meningkatkan hasil produksi.

Sumber: Reuters

Baca juga: Dewan Korsel ingatkan kehati-hatian vaksin AstraZeneca pada lansia

Baca juga: Pfizer minta Korsel setujui vaksin COVID sebelum peluncuran Februari

Baca juga: Korsel dalam pembicaraan untuk beli 40 juta dosis vaksin Novavax


 

Republik Indonesia dan Korea Selatan sepakati travel corridor

Penerjemah: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021