Ramallah (ANTARA) - Presiden Mahmoud Abbas memperpanjang keadaan darurat di Palestina untuk menghadapi penyebaran pandemi COVID-19.

Presiden Abbas mengeluarkan dekrit yang memperpanjang keadaan darurat di Palestina selama 30 hari lagi mulai besok ( 3/2) di tengah wabah virus corona di wilayah pendudukan.

Sebanyak 94 persen dari total kasus corona yang tercatat hingga saat ini sejak wabah di Palestina pada Maret sudah pulih, 4,9 persen masih aktif, dan 1,1 persen sudah meninggal.

Baca juga: Palestina akan terima vaksin COVID-19 pertamanya Maret 2021
Baca juga: Kepala perunding PLO Erekat dibawa ke RS untuk pengobatan COVID-19


Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Senin malam mengonfirmasi 368 kasus baru COVID-19 dan satu kematian di antara warga Palestina di diaspora.

Kementerian Luar Negeri mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa satu orang Palestina meninggal karena virus yang sangat menular di Venezuela, meningkatkan total kematian warga Palestina di negara itu sejak wabah pandemi menjadi empat. Total kasus yang dikonfirmasi di antara warga Palestina di Venezuela mencapai 15.

Ia menambahkan bahwa satu orang Palestina dites positif terkena virus di Mesir dan sejumlah lainnya di Chicago, meningkatkan total kasus yang dikonfirmasi di antara warga Palestina di Amerika Serikat menjadi 9.029. Total kematian di antara warga Palestina di AS mencapai 116.

Menurut statistik terbaru, kasus yang dikonfirmasi dan kematian di antara warga Palestina di diaspora masing-masing mencapai 12.030 dan 364.

Sumber:WAFA

Baca juga: Israel kirimkan pasokan pertama vaksin COVID ke Palestina
Baca juga: Israel: Palestina akan terima vaksin pertama Rusia pada Selasa

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021