Langkah yang harus segera dijalankan saat ini yaitu memperbaiki konsumsi di dalam negeri dengan memastikan arus barang berjalan normal
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi menyampaikan bahwa struktur produksi dan konsumsi dalam negeri perlu perbaikan karena penurunan impor yang terjadi pada 2020 sekaligus mengindikasikan pelemahan sektor produksi barang yang dikonsumsi di dalam negeri, mengingat 72,9 persen impor Indonesia adalah bahan baku dan barang penolong.

Untuk itu, Kemendag berkomitmen untuk terus berupaya memperbaiki struktur produksi dan konsumsi dalam negeri, mengingat hal tersebut penting dilakukan karena produksi dan konsumsi merupakan komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi.

“Langkah yang harus segera dijalankan saat ini yaitu memperbaiki konsumsi di dalam negeri dengan memastikan arus barang berjalan normal. Dengan lancarnya arus bahan baku dan barang penolong, industri nasional dapat berjalan baik sehingga memberi pengaruh positif pada konsumsi nasional dan kinerja ekspor. Inilah yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Mendag dalam konferensi pers Trade Outlook 2021 yang disiarkan secara virtual, Jumat.


Baca juga: Presiden minta belanja pemerintah dimaksimalkan untuk dorong konsumsi
 

Berkurangnya arus barang masuk ke Indonesia untuk proses produksi akan mengganggu kegiatan konsumsi yang selanjutnya memengaruhi pertumbuhan ekonomi pada 2021 secara langsung. Hal ini karena konsumsi memberikan kontribusi lebih dari 50 persen terhadap PDB.

“Kami berkomitmen memperbaiki tata kelola arus barang yang masuk ke Indonesia agar kembali normal atau lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujar Lutfi.

Lutfi juga memastikan, 72,9 persen dari barang impor itu dapat melayani industri nasional dengan baik. Jika industri siap, maka sisi konsumsi juga harus disiapkan dengan berbagai insentif, baik dalam bentuk finansial maupun kepercayaan terhadap pasar agar mau terus membeli.

Mendag yakin, kepercayaan terhadap pasar dapat membuat konsumsi dalam negeri berjalan baik dan diharapkan dapat mendatangkan investasi yang pada akhirnya mendorong industrialisasi. Industri yang berkembang baik dapat menghasilkan produk yang bernilai tambah akan berkontribusi bagi transformasi ekspor Indonesia yang dicita-citakan.


Baca juga: Menko Airlangga: Butuh belanja Rp800 triliun untuk dorong konsumsi
 

Perbaikan struktur produksi dan konsumsi dalam negeri juga diharapkan mendukung kesuksesan pemulihan perdagangan dalam negeri pada 2021.

Beberapa sasaran yang ingin dicapai beserta target perdagangan dalam negeri yang ditetapkan untuk 2021 yaitu, pertama pengembangan sarana distribusi perdagangan dengan target pembangunan/revitalisasi 119 unit pasar rakyat.

Sasaran kedua yaitu penguatan pasar untuk produk dalam negeri dengan target peningkatan penggunaan terhadap konsumsi rumah tangga nasional sebesar 94,3 persen.

Selanjutnya, sasaran ketiga yaitu stabilisasi harga barang kebutuhan pokok (bapok) dengan target pencapaian nilai maksimum koefisien variasi harga bapok antarwaktu sebesar 6 persen.


Baca juga: Ekonom dorong peningkatan konsumsi agar pertumbuhan ekonomi membaik

Baca juga: Indef minta pemerintah fokus dorong konsumsi kelas menengah

Baca juga: Wamendag optimistis neraca perdagangan terus membaik


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021