posko utama itu dengan 12 petugas kebencanaan dan relawan dengan piket bergiliran
Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengoptimalkan posko utama selama 24 jam menghadapi potensi bencana alam menyusul curah hujan yang meningkat.

"Kami mendirikan posko utama itu dengan melibatkan 12 petugas kebencanaan dan relawan dengan cara piket bergiliran," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Kamis (28/1).

Pengoptimalan posko utama selama 24 jam itu guna percepatan penyelamatan dan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

Baca juga: Warga korban bencana alam di Lebak 2020 dambakan relokasi

Mereka petugas di posko utama tersebut bagian terdepan untuk memberikan pertolongan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang cukup besar akibat bencana alam itu.

Saat ini, curah hujan cenderung meningkat di wilayah Kabupaten Lebak dan berpeluang menimbulkan bencana banjir dan longsor.

"Kami minta petugas dan relawan di posko utama dapat mempersiapkan peralatan evakuasi dengan kondisi baik dan bisa dioperasikan," katanya.

Baca juga: Pemkab Lebak tetapkan status tanggap darurat bencana banjir

Ia juga mengajak masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan.

Berdasarkan laporan BMKG diprakirakan puncak  musim hujan terjadi pada Januari dan Februari 2021 sehingga berpeluang menimbulkan banjir dan longsor.

"Kami telah menyampaikan surat imbauan untuk kewaspadaan kepada aparat kecamatan, desa dan kelurahan yang rawan bencana alam agar meningkatkan kesiapsiagaan," ujarnya.

Menurut dia, saat ini daerah yang rawan banjir tersebar di 16 kecamatan karena lokasi pemukiman warga berada di bantaran Sungai Ciujung, Ciberang, Cidurian dan Cimadur.

Baca juga: BPBD Banten ingatkan warga waspada curah hujan tinggi

Ke-16 kecamatan itu antara lain Rangkasbitung, Kalanganyar, Cipanas, Curugbitung, Muncang, Sobang, Lebakgedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong , Bojongmanik, Banjarsari, Leuwidamar dan Cimarga.

Sedangkan, lokasi rawan longsor di 14 kecamatan antara lain Bayah, Sobang, Lebakgedong. Cigemblong, Bojongmanik, Cibeber, Muncang, Gunungkencana, Cipanas, Cileles, Cimarga, Cikulur, Leuwidamar dan Cilograng.

"Semua lokasi longsor itu berada di pegunungan dan perbukitan," katanya.

Baca juga: Warga selatan Lebak bentuk komunitas Gugus Mitigasi Bencana

BPBD Lebak menyiagakan logistik berupa beras, lauk pauk, minuman kemasan, makanan bayi, susu, makanan kering dan obat-obatan.

Persediaan logistik itu, kata dia, dipastikan aman untuk kebutuhan selama setahun ke depan.

Selain itu juga pihaknya menyiapkan peralatan evakuasi untuk penyelamatan warga yang diterjang bencana alam, seperti perahu karet, perahu motor, pakaian pelampung, penyedot air, tambang, tenda, tikar dan gergaji mesin.

"Kami berharap cuaca buruk itu tidak menimbulkan bencana alam," katanya.

Baca juga: Ormas Badak Banten desak pemerintah relokasi warga korban bencana

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021