Medan (ANTARA) - Harga kopi arabika di dalam negeri masih stabil di kisaran Rp35.000 -Rp37.000 per kg di tengah permintaan masih berfluktuasi akibat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

"Harga yang stabil membuat petani, pedagang pengumpul dan eksportir sedikit tenang di tengah permintaan yang naik turun dampak pandemi COVID-19 yang masih berlangsung,"ujar Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Saidul Alam di Medan, Rabu.

Dengan harga yang stabil, eksportir bisa leluasa mengekspor di tengah harga jual di pasar internasional yang berada di kisaran 3,2- 3.4 dolar AS per kg.

AEKI memprediksi, pada tahun 2021, permintaan kopi ke Indonesia khususnya Sumut, sedikit membaik termasuk dari Amerika Serikat.

Baca juga: AEKI sayangkan Lampung impor kopi


"Kalau di tahun 2020 , permintaan sedikit terganggu akibat pandemi COVID-19, maka tahun ini diperkirakan mulai membaik," ujar Saidul Alam.

Pada 2020, ekspor kopi Sumut tinggal 53.585 ton dengan devisa 259,114 juta dolar AS dari 2019 yang sudah 61.676 ton senilai 337,293 juta dolar AS,

Prediksi permintaan membaik di 2021 dengan perhitungan ekonomi global mulai bertumbuh sehingga konsumsi kopi ikut juga bergerak naik.

"Harga ekspor kopi juga diprediksi sedikit bergerak naik atau stabil di kisaran 3,3 - 3,5 dolar AS per kg," katanya.

Saidul menjelaskan, ekspor kopi Sumut terbesar di tahun ini masih ke Amerika Serikat dengan persentase sekitar 60 persen.

Baca juga: Asosiasi eksportir kopi keberatan biji kopi kena PPN

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021