Manado (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado melaporkan tiga warga meninggal dunia, akibat tanah longsor dan banjir yang kembali melanda daerah tersebut, Jumat.

Kepala BPBD Manado Donald Sambuaga melalui petugas lapangan, Lee Bawole, di Manado, Jumat, mengatakan hingga pukul 22.00 Wita sudah tiga orang yang meninggal dunia, di mana dua orang karena tanah longsor dan satunya korban banjir.

"Data yang masuk di posko penanggulangan bencana Manado, korban yang meninggal dunia bernama Johnly Bawoleh, karena tanah longsor di Kanaan, Ranotana, kemudian Sima Inaku, di Ternate Tanjung, meninggal dunia di tempat pengungsian di Masjid Darrul Arqam, karena rumahnya banjir," katanya.

Sedangkan satu lainnya, kata dia, sedang didata identitasnya, merupakan korban tanah longsor di Teling Tingkulu.

Baca juga: Mensos kucurkan Rp1,8 miliar bantu korban banjir-longsor di Manado

Saat ini, tim BPBD, Basarnas, TNI, dan Polri sedang memberikan bantuan kepada para korban bencana alam di daerah setempat.

"Bukan hanya itu, Basarnas, TNi, Polri, BPBD, dan relawan sedang mengevakuasi para korban dari rumah maupun lokasi di mana terjebak banjir," katanya.

Saat ini, BPBD bersama TNI, Polri, dan Basarnas juga sedang membagi-bagikan makanan siap saji kepada para korban di rumah maupun lokasi pengungsian.

Pihaknya terus berkoordinasi dan mendata jumlah korban bencana untuk memastikan tidak ada yang terlewat dan bisa menerima bantuan.

"Malam ini kami sudah mulai bagi-bagi bantuan makanan bagi para korban yang terdampak banjir, karena sampai saat ini air masih tinggi di sejumlah lokasi, meskipun di depan posko di halaman kantor wali kota, air sudah surut," katanya.

Baca juga: BNPB: Enam orang meninggal akibat banjir-longsor di Manado
Baca juga: Superposisi gelombang air pasang di Manado diprediksi masih terjadi

Pewarta: Guido Merung/Joice Bukarakombang
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021