Jakarta (ANTARA) - Setelah sempat dilampaui oleh film anime "Gintama: The Final" pekan lalu, film "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba The Movie - Mugen Train" kembali memimpin tangga box office Jepang pekan ini.

Dikutip dari Crunchyroll, Selasa, di minggu ke-14 penayangannya bioskop, "Demon Slayer: Mugen Train" kembali ke puncak box office Jepang dan kembali memecahkan rekor. Film ini berada di puncak box office domestik selama 12 minggu berturut-turut, sebelum disalip oleh "Gintama: The Final", meski hanya selama satu pekan saja.

Baca juga: Pedang Rengoku di "Kimetsu no Yaiba" dibuat replikanya

Karena box office Jepang didasarkan pada penjualan tiket daripada pendapatan box office, "Demon Slayer" benar-benar menjadi yang teratas akhir pekan lalu berdasarkan pendapatan, tetapi kalah karena kehadiran.

"Demon Slayer" saat ini dijalankan dalam format bioskop yang lebih mahal (4DX, IMAX) daripada "Gintama: THE FINAL", yang hanya ada di layar tradisional.

Setelah penundaan film anime lainnya, "Evangelion 3.0 + 1.0", jika "Gintama: THE FINAL" tidak bisa menahan "Demon Slayer", maka kemungkinan besar film kisah Tanjiro itu akan terus merajai box office Jepang hingga setidaknya Februari.

"Demon Slayer -Kimetsu no Yaiba- The Movie: Mugen Train" dibuka di bioskop-bioskop Jepang pada 16 Oktober dan memiliki pembukaan akhir pekan terbaik dalam sejarah perfilman Jepang, menjadikannya film terlaris di bioskop Jepang yang pernah ada.

Versi 4DX dari film tersebut dirilis di Jepang pada tanggal 26 Desember 2020.

Film anime produksi Ufotable ini mengadaptasi serial manga karya Koyoharu Gotouge, yang diadaptasi menjadi serial anime TV pada tahun 2019.

"Demon Slayer: Mugen Train" rencananya akan dirilis di pasar negara barat pada awal tahun 2021. Di Indonesia sendiri, film ini sedang tayang di bioskop.



Baca juga: "Gintama: The Final" geser "Demon Slayer" di box office Jepang

Baca juga: "Kimetsu no Yaiba Mugen Train", pertarungan sengit melawan iblis

Baca juga: "Demon Slayer" catat rekor Box Office Jepang

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021