Makassar (ANTARA) - Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Sulawesi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Manggala Agni Daops Sulawesi I Gowa menurunkan personel ke lokasi gempa di Sulawesi Barat sebagai kekuatan tambahan.

"Panggilan kemanusiaan ini mengharuskan kita untuk saling bahu-membahu untuk mengurangi beban para korban bencana," kata Kepala Daerah Operasi Gowa Ishak Andi Kunna yang memimpin pemberangkatkan personel Manggala Agni Daops Sulawesi I Gowa ke lokasi gempa di Sulbar, Sabtu.

Dia mengatakan jumlah personel yang diberangkatkan 42 orang, di antaranya 30 personel Manggala Agni Daops Sulawesi  I dan 11 tambahan dari relawan Darkathulah dan Masyarakat Peduli Api.

Selain personel yang diberangkatkan, lanjut dia, sejumlah peralatan untuk membantu proses evakuasi, seperti alat transportasi tiga monilog, dua triton (single kabin), satu navara (dobel kabin) dan mobil tanki enam  roda, peralatan mesin pompa, tenda regu, alat dapur lapangan, peralatan rescue, genset, dan APD.

“Pemberangkatan personel ini diharapkan dapat bersinergi membantu rekan-rekan relawan yang ada di Sulbar dalam melakukan evakuasi dan pencarian korban,” kata Ishak.

Dua lokasi yang akan menjadi fokus bantuan personel Manggala Agni I Gowa yakni di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulbar yang terdampak gempa dengan magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1) dini hari.

Gempa, antara lain juga mengakibatkan Kantor Gubernur Sulbar dan kantor swasta ambruk, termasuk sejumlah rumah warga dan mengakibatkan korban tertimbun reruntuhan bangunan.

Untuk mengamankan warga terhadap gempa susulan, mereka menempati pengungsian yang dinilai aman seperti tanah lapang yang berada di lokasi ketinggian dengan menggunakan tenda dan terpal.

Baca juga: Kemendikbud turunkan tim, bantu korban gempa Sulbar
Baca juga: PDUI Sulsel kerahkan 18 dokter bantu korban gempa Sulbar
Baca juga: Pemkab Sigi kirim dana-logistik untuk bantu penyintas gempa Sulbar

 

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021