Jakarta (ANTARA) - KRI Parang menyerahkan tiga kantong serpihan pesawat di hari ke tujuh evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 kepada Badan SAR Nasional (Basarnas).

"Malam ini kami KRI Parang membawa serpihan-serpihan temuan dari penyelam Kopaska dan Denjaka, yaitu berupa ada tiga kantong," kata Komandan KRI Parang Letkol AL Hendra Dwinanto dalam jumpa pers di Dermaga JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Jumat.

Ia mengatakan ketiga kantong tersebut masing-masing berisi serpihan-serpihan pesawat, peralatan-peralatan pribadi penumpang pesawat dan juga serpihan puing cukup besar yang merupakan bagian dari body part pesawat Sriwijaya SJ-182.

Baca juga: Polairud bawa 21 kantong serpihan Sriwijaya Air SJ-182

"Dan yang terakhir ada dua buah komponen mesin pesawat yang cukup berat, kurang lebih 200 kilogram beratnya," kata dia.

Ketiga kantong tersebut berhasil diangkat dan ditemukan oleh para penyelam dan selanjutnya diserahkan kepada Basarnas dan KNKT untuk ditindaklanjuti.

Penyerahan ketiga kantong itu merupakan terakhir yang diserahkan kepada Basarnas pada hari ke tujuh pencarian atau evakuasi korban dan puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Baca juga: Satu jenazah korban kecelakaan Sriwijaya besok dipulangkan ke Kalbar

Sementara itu, Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS menyampaikan apresiasinya kepada seluruh anggota yang terlibat dalam operasi pencarian, khususnya TNI AL, baik yang ada di kapal maupun kepada para penyelam yang telah berhasil menemukan serpihan-serpihan, termasuk serpihan yang cukup besar berupa turbin.

Selanjutnya, Basarnas akan menyerahkan ketiga kantong tersebut kepada KNKT dan Tim DVI untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Baca juga: Hari ketujuh evakuasi SJ-182, Tim SAR temukan 13 kantong jenazah
Baca juga: Keluarga korban SJ-182 terima kasih proses evakuasi hingga pemakaman
Baca juga: Keluarga korban terima jenazah Co-Pilot Fadly Satrianto

Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021