Batusangkar, (ANTARA) - Kapten pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang Sabtu (9/1), merupakan warga asli Nagari Sungai Jambu, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat yang dikenal sebagai sosok taat beragama.

Menurut Ketua Organisasi Perantau Nagari Sungai Jambu Saiyo Sakato se Jabodetabek Delpis Dt Majo Indo di Batusangkar, Ahad, mengatakan jika dilihat secara fisik tidak mencerminkan bahwa Kapten Afwan sebagai seorang pilot.

Apalagi setiap ada pertemuan perantau Sungai Jambu se Jabodetabek, Kapten Afwan sering memakai peci warna putih bak seorang mubaligh.

"Mungkin kalau bertemu dengan dia, kita mengira dia adalah seorang mubaligh, karena secara penampilannya dia orangnya baik, taat beragama, sholeh, dan santun," katanya.

Baca juga: Korban Sriwijaya Air miliki bayi berusia tujuh hari

Baca juga: Menhub puji tim gabungan pencarian Sriwijaya SJ-182


Tidak saja dari keluarga dan para perantau, semua sahabat beliau juga mengatakan bahwa beliau seorang yang sholeh dan rendah hati.

Kapten Afwan merupakan orang asli Sungai Jambu suku Piliang dan sudah berkeluarga dan menetap di Cibinong Bogor, Jawa Barat.

Dikabarkan saat ini keluarga Kapten Afwan serta perantau disana dikabarkan sudah berkumpul di rumah duka.

Ia berharap sebagai ketua perantau Sungai Jambu Saiyo Sakato se Jabodetabek semua korban pesawat Sriwijaya Air khususnya kapten Afwan selamat dunia akhirat dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.

"Saya, baik sebagai diri pribadi maupun ketua perantau mendoakan Kapten Afwan diterima semua amalnya dan ditempatkan di sisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan," katanya.

Baca juga: Panglima TNI: Titik jatuh Sriwijaya SJ-182 sudah ditemukan

Baca juga: Basarnas Banten kerahkan personil bantu korban Sriwijaya Air


Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021