Kalau 2019 realisasi investasi mencapai 33 miliar dolar AS, tapi 2020 dengan kondisi yang ada, capaiannya mencapai 24,4 miliar dolar AS
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi di sektor energi pada 2020 mencapai 24,4 miliar dolar AS, turun 8,6 miliar dolar AS dibandingkan capaian 2019 sebesar 33 miliar dolar AS karena terdampak pandemi COVID-19.

"Jadi memang ada penurunan dibandingkan 2019. Kalau 2019 realisasi investasi mencapai 33 miliar dolar AS, tapi 2020 dengan kondisi yang ada, capaiannya mencapai 24,4 miliar dolar AS karena kendala-kendala yang kita hadapi di 2020," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam paparan kinerja secara virtual, Kamis.

Arifin menuturkan dari total realisasi investasi bidang energi sebesar 24,4 miliar dolar AS, mayoritas diserap oleh sektor migas serta investasi kilang di sisi hilirnya.

Ia berharap kondisi ekonomi akan mulai pulih pada tahun ini menyusul program vaksinasi dan ekonomi dunia yang mulai menunjukkan pemulihan.

Menurut dia, pemulihan kondisi global penting bagi proyek-proyek energi, terutama yang membutuhkan importasi barang dan peralatan agar bisa berjalan sesuai jadwal.

Pada 2021, Kementerian ESDM menargetkan bisa meraup investasi sebesar 36,4 miliar dolar AS dengan rincian sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) sebesar 2,9 miliar dolar AS dan sektor mineral dan batubara (minerba) bisa mencapai 6 miliar dolar AS.

Selanjutnya, target investasi sektor kelistrikan mencapai 9,9 miliar dolar AS dan di sektor migas mencapai 17,6 miliar dolar AS.

"Di 2021 kami menargetkan 36,4 miliar dolar AS. Kita harapkan bahwa kendala pandemi ini di 2021 bisa lebih terkendali," katanya.

Baca juga: Kementerian ESDM apresiasi tambahan stasiun listrik PLN di jalan tol
Baca juga: Pencanangan 1 juta barel jadi tanda kebangkitan industri hulu migas RI
Baca juga: Kementerian ESDM sebut hilirisasi batubara hemat Rp9,2 triliun/tahun

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021