Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar program pendidikan vokasi setara Diploma Satu (D-1) dengan menggandeng anak perusahaan Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) untuk
mendukung penyediaan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten.

“Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) Kemenperin telah menandatangani MoU kerja sama dengan PT Pupuk Kaltim,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Eko SA Cahyanto di Jakarta, Selasa.

Untuk program ini, lanjut dia, PT Pupuk Kaltim bekerja sama dengan Politeknik APP Jakarta, untuk menyelenggarakan Program D1 Pemasaran dan Logistik.

“Kemenperin telah memfasilitasi 18 kelas program setara D1 untuk 607 peserta D1 di 10 Propinsi dan 12 Kabupaten/Kota. Kegiatan pendidikan setara D1 ini merupakan salah satu wujud program link and match yang menjadi kebutuhan industri,” katanya melalui keterangan tertulis.

Eko menambahkan siswa SMA atau SMK yang lulus sebelum usia 18 tahun bisa mengikuti program setara D-1 tersebut. Penerapan program ini lebih banyak praktik daripada teori.

Kemenperin juga telah menyelenggarakan Wisuda Nasional pada 28 November 2020 lalu yang meluluskan sebanyak 5.775 siswa dan mahasiswa dari 20 unit pendidikan vokasi di lingkungan Kemenperin.

Kemenperin mengapresiasi PT Pupuk Kaltim yang menjadi national lighthouse industry 4.0. BUMN itu diharapkan dapat menjadi agen transformasi industri 4.0 dan mitra Pusat Inovasi Digital Industri (PIDI) 4.0.

“Kami juga memiliki Politeknik ATI Makassar yang berkompetensi dalam program studi operator mesin dan peralatan. Selain itu, terdapat politeknik lain juga dengan kompetensi berbeda, misalnya Politeknik AKA Bogor untuk prodi kimia. Selain reskilling dan up-skilling tenaga kerja, kami juga dapat melatih SDM yang baru direkrut,” tandasnya.

Direktur Utama PT. Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menjelaskan, Program D-1 yang difasilitasi Kemenperin merupakan bentuk langkah nyata untuk mendukung penyediaan tenaga kerja di sektor industri sesuai kebutuhan saat ini.

“Peserta program ini berasal dari lingkungan pabrik, sehingga bisa menyerap tenaga kerja lokal dan sebagian dari karyawan Pupuk Kaltim untuk dapat meningkatkan kompetensi dan daya saing,” tuturnya.

Rahmad menyebutkan sebanyak 30 peserta PT. Pupuk Kaltim akan mengikuti program up-skilling melalui pendidikan setara D-1 program studi pemasaran dan logistik.

“Program ini dapat diperluas lagi dengan mencakup konsentrasi pendidikan sebagai operator. Ke depan kami akan membangun beberapa pabrik yang juga digagas oleh Kemenperin, salah satunya pabrik soda ash. Kami juga berpartisipasi dalam pengembangan industri di Teluk Bintuni yang masuk Proyek Strategi Nasional (PSN),” paparnya.

Ke depan, Kemenperin akan lebih aktif mendorong partisipasi BUMN, perusahaan swasta untuk menyelenggarakan program-program pengembangan vokasi agar industri semakin bersemangat dalam memanfaatkan fasilitas insentif super tax deduction untuk pengembangan kegiatan vokasi.


Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021