Hingga Minggu pagi, lonjakan lalu lintas sudah naik namun belum signifikan
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi meminta pemudik mengatur waktu perjalanan agar terhindar dari kepadatan saat puncak arus balik masa libur Tahun Baru 2021 yang diperkirakan terjadi Minggu malam ini.

Pada periode mudik sejak Selasa (29/12/2020) hingga Jumat (1/1/2021) terjadi pergerakan mudik keluar Jabodetabek sebanyak 523.520 kendaraan yang didata dari Gerbang Tol Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi. Sedangkan, total kendaraan yang belum kembali sebanyak 417.462 unit.

"Hingga Minggu pagi, lonjakan lalu lintas sudah naik namun belum signifikan. Dapat diprediksikan puncak arus balik akan terjadi pada malam hari hingga menjelang pagi hari, tapi pastinya tidak akan sepadat seperti hari libur biasanya," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Kemenhub pantau puncak arus balik libur Natal hari ini

Karena itu, ia juga mengimbau masyarakat mengatur waktu kepulangannya agar tidak terkena kemacetan di jalan dan sedapat mungkin menghindari perjalanan pulang pada puncak arus balik.

Ia melanjutkan, berdasarkan data yang tersedia dapat terlihat bahwa kondisi lalu lintas sangat kondusif dan tidak seramai liburan sebelumnya.

Hal ini menunjukkan banyak masyarakat yang mengikuti imbauan pemerintah dan Satgas COVID-19 untuk tidak berpergian, terutama apabila tidak ada urgensi yang tinggi.

"Saya tadi sempat melakukan overview menggunakan helikopter untuk memantau lalu lintas di daerah Puncak, Jawa Barat dan sekitarnya, hasilnya terpantau lancar, saya kira hal ini disebabkan masyarakat mulai sadar kalau ini bukan waktu yang baik untuk berpergian," lanjutnya.

Penurunan pergerakan masyarakat pada periode Natal dan Tahun Baru ini juga dirasakan di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk dibandingkan dengan 2019.

Sebelum libur Natal, cukup banyak masyarakat dari Jawa melakukan perjalanan ke Sumatera, namun, hingga hari ini pemesanan tiket di empat pelabuhan tersebut masih belum mencapai batas kuota yang ditetapkan.

Kuota untuk kendaraan di kapal penyeberangan yang telah tersedia banyak yang tidak digunakan oleh masyarakat.

Di sisi lain, guna menekan angka penyebaran COVID-19 pada masa libur Natal dan Tahun Baru ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pun menyiapkan 20.000 tes cepat antigen di terminal dan unit pelaksana penimbangan kendaraan bermotor (UPPKB).

Selain itu, masyarakat yang melakukan perjalanan wajib menyertakan dokumen tes cepat antigen dengan hasil negatif.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub  Suharto turut menyampaikan bahwa sejak Kamis (24/12/2020) hingga Jumat (1/1/2021) ada 14 lokasi terminal dan UPPKB yang sudah menjalani pemeriksaan tes cepat antigen dengan total 6.607 sampel.

Hasilnya, 121 penumpang angkutan umum dan pribadi dinyatakan positif dan 6.068 negatif.

Sedangkan untuk awak kendaraan logistik 4 orang positif dan 414 orang negatif. Bagi yang hasilnya positif maka akan ditangani oleh Satgas COVID-19 setempat dan dirujuk ke domisili kartu tanda penduduk (KTP) masing-masing.

Lebih lanjut, Suharto menjabarkan bahwa dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah penumpang yang menggunakan armada bus juga mengalami penurunan sejak Jumat (18/12/2020) hingga Sabtu (2/1/2021) keberangkatan arus mudik menurun 67 persen sedangkan untuk arus balik turun 70 persen.

Baca juga: Kemenhub sediakan tes cepat antigen di terminal tipe A Jawa Tengah
Baca juga: Kemenhub imbau pemudik kembali ke Jabodetabek lebih awal


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021