Berlin (ANTARA) - Dilarang menyalakan kembang api di sebagian besar kota, beberapa warga Berlin malah mencoba meluncurkannya dari rumah mereka pada Malam Tahun Baru, yang menyebabkan lusinan kilatan api di seluruh ibu kota Jerman itu.

Antara tengah malam (23.00 waktu setempat) dan enam menit kemudian, dinas pemadam kebakaran Berlin mengatakan menyebut ada 18 kilatan api.

Hingga larut malam ada lebih banyak lagi kilatan api. Tidak ada yang terluka parah, menurut laporan dinas pemadam kebakaran Berlin.

Warga Berlin yang bersuka ria biasanya turun ke jalan untuk menerangi langit dengan kembang api pada Malam Tahun Baru, tetapi pihak berwenang melarang penggunaan kembang api di tempat umum tertentu, termasuk lebih dari 50 zona di ibu kota, untuk mencegah kerumunan orang berkumpul.

Penjualan kembang api juga dilarang hingga 31 Desember di Jerman.

Hanya toko-toko penting yang buka hingga setidaknya 10 Januari untuk mencoba menekan virus corona baru.

Setelah bernasib lebih baik daripada negara tetangganya pada tahap awal pandemi tahun lalu, Jerman mengalami lonjakan kasus dan kematian terkait dengan COVID-19.

Rekor tertinggi harian 1.129 kasus baru dilaporkan pada Rabu.

Sumber : Reuters
Baca juga: Rekor, Jerman catat 1.129 kematian COVID-19
Baca juga: Merkel minta anak muda Jerman tidak berpesta demi cegah klaster COVID
Baca juga: Merkel sebut masa kepemimpinannya selama pandemi paling sulit

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021