Toronto (ANTARA) - Kanada akan segera mewajibkan para pelaku perjalanan udara untuk memiliki hasil tes negatif COVID-19 sebelum kedatangan, kata menteri federal pada hari Rabu, setelah gambar-gambar turis tanpa masker di media sosial mendorong seruan untuk tindakan pengendalian virus yang lebih ketat.

"Kanada akan segera menerapkan persyaratan bagi semua penumpang yang tiba untuk melakukan tes PCR COVID negatif tiga hari sebelum tiba di Kanada," kata Dominic LeBlanc, menteri urusan antar pemerintah, pada konferensi pers.

Bill Blair, menteri keselamatan publik, kemudian mengatakan persyaratan baru akan berlaku untuk penumpang udara.

Sementara itu, pemerintah federal bekerja sama dengan provinsi terkait bagaimana melengkapi langkah-langkah kuat dengan pengujian tambahan di perbatasan darat Kanada.

Dia mengatakan pemerintah federal akan membahas tindakan tersebut dengan industri penerbangan dan segera memberikan rincian lebih lanjut.

Kanada melaporkan total 565.506 kasus COVID-19 pada hari Rabu (30/12), 6.442 lebih banyak dari hari sebelumnya, akibat lonjakan jumlah kasus baru di Kanada bagian barat, Ontario dan Quebec.

Tes yang dilakukan sebelum naik pesawat tidak akan menghilangkan persyaratan karantina selama 14 hari bagi mereka yang tiba di negara itu, kata Blair.

"Kami sangat menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak wajib," kata Blair, sambil mencatat bahwa pemerintah Kanada tidak dapat menghentikan warga negara yang memilih untuk melakukan perjalanan pulang. Wisatawan yang melanggar karantina dapat menghadapi hukuman enam bulan penjara atau denda hingga 750.000 dolar Kanada.

Pada hari Selasa, Quebec mendesak pemerintah federal untuk mewajibkan pengujian COVID-19 bagi penduduk yang kembali dari liburan akhir tahun.

Pembatasan perjalanan Kanada termasuk yang paling ketat di dunia, dan orang asing tanpa kepentingan khusus biasanya ditolak masuk dan warga negara yang kembali dari luar negeri dimandatkan untuk karantina.

Otoritas kesehatan Kanada telah menemukan pasien dengan varian virus korona yang lebih menular, yang pertama kali ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan, di empat provinsi, termasuk Ontario. Sebagian besar pasien baru-baru ini melakukan perjalanan ke Inggris Raya, menurut laporan media, dan dua melakukan kontak dengan seorang pelancong baru-baru ini.

Sumber: Reuters
Baca juga: Kanada wajibkan penumpang pesawat kenakan masker cegah corona
Baca juga: Kanada temukan dua kasus varian baru virus corona di Ontario
Baca juga: AS, Kanada, Meksiko masih tutup perbatasan hingga Desember


Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020