Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) akan menjajaki peluang kerja sama dengan rumah sakit rujukan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar para penyintas COVID-19 bersedia mendonorkan plasma konvalesen.

"Segala usaha untuk meningkatkan kontribusi donor plasma konvalesen akan kita lakukan, termasuk akan bicara dengan Kemenkes dan rumah sakit," kata Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Plasma konvalesen merupakan salah satu terapi penyembuhan COVID-19 yang merupakan inisiatif PMI bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang telah melalui sejumlah tahapan.

Baca juga: 27 penyintas COVID-19 UNS lakukan donor plasma

Meskipun demikian, eks Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) tersebut menyadari donor plasma konvalesen merupakan sukarela dari pendonor. Namun, upaya mengajak para penyintas COVID-19 juga langkah tepat guna membantu orang-orang yang sedang berjuang melawan penyakit tersebut.

Dengan adanya rencana kebijakan itu, PMI berharap Kemenkes dapat menjadikannya sebagai suatu gerakan nasional agar penyintas COVID-19 yang memenuhi kriteria mau mendonorkan plasma darahnya.

Selama ini, Sudirman menyadari partisipasi masyarakat terutama penyintas COVID-19 masih tergolong rendah untuk mendonorkan plasma darahnya.

Secara umum, hingga saat ini sebanyak 2.100 pasien telah menjadi pendonor plasma konvalesen yang tersebar di sejumlah daerah.

Dari jumlah tersebut, hasilnya juga tergolong cukup bagus dimana tingkat kesembuhan mencapai 95 persen dan tersedia di 18 unit donor darah (UDD) di Indonesia.

Baca juga: Jusuf Kalla ajak penyintas COVID-19 donor plasma konvalesens

Baca juga: Calon Wali Kota Semarang donorkan plasma darah untuk pasien COVID

Baca juga: 15 anggota TNI dan 22 warga sipil lakukan donor plasma konvalesen


Hingga saat ini, permintaan dari rumah sakit untuk plasma konvalesen masih tinggi. Namun, sayangnya PMI juga jarang bisa menyediakan stok karena begitu dapat langsung disalurkan.

Bahkan, tak jarang PMI menyarankan pasien agar berinisiatif mencari pendonor plasma konvalesen karena persediaan di PMI juga jarang sekali. "Nanti kalau ada, pelaksanaannya dilaksanakan di UDD yang sudah masuk dalam kategori pembuat obat bersertifikat," katanya.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020