Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mendorong universitas untuk melahirkan inovasi yang menjawab kebutuhan masyarakat dan demi kesejahteraan negeri.

"Tentunya ini hal yang bagus sekali. Perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan riset saja, namun dapat melahirkan inovasi-inovasi yang dapat digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi upaya Universitas Udayana untuk dapat berkontribusi mewujudkan ekosistem riset dan inovasi, utamanya dalam menanggulangi COVID-19," kata Menristek Bambang dalam acara Bakti Inovasi Universitas Udayana 2020 secara virtual yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Menristek Bambang menuturkan inovasi dan invensi yang dihasilkan juga harus bisa dikomersialisasikan.

"Yang dituntut adalah apa yang dilakukan universitas berguna atau langsung dinikmati oleh masyarakat," tutur Menristek Bambang.

Riset dan inovasi yang dilakukan juga harus berorientasi pada kebutuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sehingga benar-benar bisa dirasakan manfaatnya.

Bakti Inovasi Universitas Udayana merupakan penanda kebangkitan kinerja inovasi dengan memamerkan hasil kinerja dari para peneliti dan inventor Universitas Udayana. Tercatat lebih dari 40 hasil kerja inovasi yang dipamerkan, beberapa di antaranya lahir di tengah masa pandemi COVID-19.

Inovasi yang dipamerkan antara lain prototipe vaksin COVID-19 (Protovak MRNA-QUART COVID-19), kit deteksi antibodi terhadap COVID-19 (Covidek
ELISA-AB), kit deteksi virus COVID-19 dengan target antibodi (Covidek ELISA-Virus COVID-19), Protovak COVID-19 Anjing dan Kucing, minuman botanikal herbal (Soc Tea), Arak Hand Sanitizer (Bio HS), Robot Assistance Udayana (RATNA), dan SmartDrone penyemprot desinfektan COVID-19.

Menristek Bambang menuturkan penguasaan teknologi memberikan nilai tambah pada suatu produk sehingga menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Nilai tambah itu berperan besar untuk memperkuat posisi dan daya saing bangsa dalam ekonomi global.

Selain itu, lahirnya inovasi mendorong kemandirian suatu bangsa yang tercermin melalui devisa negara, penciptaan lapangan kerja, pengolahan sumber bahan baku alam menjadi barang jadi dengan nilai tambah ekonomi yang lebih tinggi.

"Saya berharap penguasaan teknologi seperti ini dapat terus dikembangkan, sehingga nantinya perguruan tinggi dapat makin berkontribusi menciptakan inovasi, tidak hanya untuk mengatasi COVID-19 namun juga dalam sektor-sektor lain yang dapat menjadi solusi permasalahan bangsa," ujar Menristek Bambang.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020