Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan peran penting Pondok Pesantren Modern Gontor dalam melahirkan generasi berilmu dan bertakwa untuk membangun bangsa yang bermartabat.

"Tokoh bangsa dan dunia sudah mendatangi Gontor (salah satu pesantren modern). Dan Gontor sudah melahirkan figur nasional. Semoga nanti saya dapat datang ke sana," kata Riza dalam pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Jakarta di Pondok Pesantren Modern Darunnajah, Jakarta Selatan, Ahad.

Menurut Riza, kontribusi Pondok Pesantren Modern Gontor besar untuk bangsa. Jauh sebelum Indonesia merdeka, Gontor sudah fokus pada politik tertinggi, yaitu pendidikan.

Sejak 1926, Gontor dengan sistem "Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah" (KMI) atau persemaian guru Islam sudah mengader tokoh yang menginspirasi bangsa.

Riza menyebut tokoh-tokoh lahir dari pondok pesantren modern Gontor, yakni KH Idham Chalid (1921-2010) yang pernah menjabat Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda.

Ada juga KH Hasyim Muzadi (1944-2017) yang pernah memimpin PBNU, Prof Din Syamsuddin yang pernah memimpin Muhammadiyah, Hidayat Nur Wahid yang kini menjabat Wakil Ketua MPR dan banyak lagi alumninya yang menekuni berbagai profesi.

Baca juga: Santri internasional Ponpes Darunnajah belum bisa sekolah tatap muka
Baca juga: Santri Ponpes Darunnajah wajib tes COVID-19 sebelum belajar tatap muka
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyambangi Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan, meninjau kesiapan pembukaan kegiatan belajar mengajar, Jumat (20/11/2020) (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Banyak tokoh-tokoh nasional yang lahir dari pondok pesantren modern ini. Riza berharap pesantren terus berkembang dan selalu mengembangkan pendidikan karena dari sanalah sumber daya manusia (SDM) berkualitas akan lahir dan membangun bangsa ini.

"Diharapkan pengurus IKPM Jakarta yang dilantik dapat menjalankan amanahnya dengan baik. Organisasi ini merupakan tempat bernaung alumni Gontor di seluruh Indonesia," kata Riza.

Data IKPM menyebutkan, di Jakarta terdapat 11 ribu orang alumni Ponpes Modern Gontor. Angka ini belum termasuk santri pondok alumni Gontor di Jakarta yang jumlahnya mencapai ribuan. Belum juga angka santri asal Jakarta yang mencapai 10 persen dari 5.000-an santri di Kampus Gontor I.

Pelantikan Pengurus IKPM Gontor Cabang Jakarta dilaksanakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Komplek Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Kapasitas GOR yang biasanya menampung tiga ribu orang, pada pertemuan ini hanya diisi 197 orang. Semuanya mengenakan masker dan kursi para peserta pelantikan disusun berjarak dua meter.

Panggung pelantikan berukuran 100 meter persegi hanya diisi 13 orang. Podium selalu disemprot dengan cairan disinfektan sebelum pembicara berdiri di sana.

Baca juga: Ponpes Darunnajah targetkan belajar tatap muka pada Januari 2021
Baca juga: Wagub minta Ponpes Darunnajah sosialisasikan prokes kepada santri
Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta di Ulujami, jakarta Selatan, bersiap untuk memulai pembelaaran tatap muka setelah 10 bulan menerapkan pembelajaran jarak jauh akibat pandemi COVID-19, Jumat (27/11/2020). ANTARA/Laily Rahmawaty/aa.

Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal menjelaskan, IKPM harus menjadi teladan dan menjalankan nilai-nilai pondok dalam kehidupan sehari-hari.

Di antara nilai tersebut adalah keikhlasan, kesederhanaan, berdikari, ukhuwah Islamiyah 
dan kebebasan. Juga berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas.

“IKPM beranggotakan alumni lintas angkatan. Semuanya bergerak bersama-sama untuk menjalankan dan mendakwahkan nilai-nilai tersebut," kata Kiai Hasan.

Kiai Hasan juga mengharuskan IKPM memiliki program yang mengedepankan pendidikan dan dakwah dan membangun prinsip dan komitmen yang kuat sehingga tak mudah terpengaruh.

"Meski dunia terbalik, IKPM jangan terbalik. Meski dunia sakit, IKPM tak boleh sakit. Harus berdiri kokoh," ujar pendiri Pesantren Hafalan Al Quran al-Muqaddasah di Ponorogo (Jawa Timur) itu.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020