Alaska (ANTARA) - Petugas Medis Alaska yang mengalami alergi parah usai mendapatkan vaksin COVID-19 Pfizer kini kondisinya stabil, menurut otoritas kesehatan pada Rabu (16/12).

Reaksi negatif pada orang tersebut, beberapa menit setelah disuntik vaksin Pfizer pada Selasa (15/12), sama dengan dua kasus yang terjadi di Inggris.

Gejala pada pasien paruh baya itu sembuh setelah diberikan obat alergi epinephrine, kata Lindy Jones, direktur departemen darurat tempat pasien dirawat.

Pasien tersebut sebelumnya tidak memiliki riwayat reaksi alergi, kata Jones saat konferensi virtual.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat mengimbau orang-orang dengan alergi agar berkonsultasi dengan dokter mereka guna memastikan tidak alergi dengan komponen vaksin apa pun.

Regulator obat Inggris awal Desember ini mengumumkan bahwa siapa pun yang memiliki riwayat anafilaksis atau reaksi alergi parah terhadap obat atau pun makanan, jangan diberi vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.

Pfizer mengklaim vaksin tersebut disertai peringatan yang jelas bahwa pengawasan dan pengobatan medis yang tepat harus selalu tersedia guna mengantisipasi anafilaksis. Namun, pihaknya akan memperbarui bahasa pelabelan untuk vaksin tersebut jika diperlukan.

New York Times merupakan pihak pertama yang melaporkan kabar mengenai reaksi alergi terhadap vaksin tersebut.

Sumber: Reuters
​​​​​​

Baca juga: Chile izinkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan Pfizer

Baca juga: Lawan COVID-19, Jerman akan suntikkan vaksin Pfizer pada 27 Desember

Baca juga: Yang harus Anda tahu soal efek samping vaksin COVID-19


 

Ridwan Kamil dukung edukasi tentang manfaat vaksin ke masyarakat

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020