Jakarta (ANTARA) - Hampir seluruh e-commerce di Indonesia telah merayakan Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 12.12 beberapa hari lalu dengan menebar banyak diskon dan gratis ongkos kirim untuk menarik pembeli sebanyak mungkin. 

Walaupun dalam tahun yang penuh tantangan karena pandemi COVID-19, nyatanya promo Harbolnas masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun lalu, dengan nilai transaksi selama 12.12 mencapai peningkatan 328 persen dari tahun 2019, menurut data Sirclo.

E-commerce Sirclo, dalam pernyataannya yang diterima Antara, Kamis, juga mencatat ada lima fakta menarik terkait Harbolnas 12 Desember 2020, berikut uraiannya:

Baca juga: Harbolnas 12.12, waktunya belanja produk lokal

Baca juga: Aneka promo produk modifikasi otomotif IMX di Harbolnas


1. Pertumbuhan transaksi signifikan di luar Pulau Jawa

Secara umum, festival belanja online di tahun 2020 mencatatkan pertumbuhan transaksi yang signifikan dari luar Pulau Jawa. Pada Harbolnas 12.12, data Sirclo menunjukkan bahwa jumlah transaksi dari luar Pulau Jawa mencapai lebih dari 4x lipat dibandingkan tahun 2019.

Hal ini menunjukkan bahwa penetrasi tren belanja online menyebar dengan cepat di luar ibukota hingga ke berbagai daerah di Indonesia, terutama di tengah pandemi. Menurut riset Sirclo berjudul “Navigating Indonesia’s E-Commerce: COVID-19 Impact and The Rise of Social Commerce”, diperkirakan terdapat 12 juta pengguna e-commerce baru sejak pandemi berlangsung, dimana 40 persen di antaranya akan mengandalkan e-commerce bahkan setelah pandemi berakhir.

2. Kategori perawatan diri, perlengkapan rumah, dan fashion paling dicari

Selama berlangsungnya Harbolnas 12.12, tiga kategori favorit konsumen adalah: perawatan diri (personal care), perlengkapan rumah (household goods), dan busana (fashion). Ketiga kategori ini konsisten mencatatkan permintaan produk tertinggi selama festival belanja online sebelumnya, seperti 9.9, 10.10, dan 11.11.

Kategori favorit di kalangan konsumen perempuan adalah perawatan diri, sementara kategori elektronik masih menjadi nomor satu bagi konsumen pria. Sebanyak 20 persen konsumen berbelanja online dengan frekuensi lebih dari 9x per bulan, di mana 58 persen di antaranya merupakan konsumen perempuan.

3. Pesanan melonjak di siang hari

Berdasarkan data bahwa traffic konsumen tertinggi biasanya terjadi pada tengah malam, jam makan siang, dan pukul 20.00-21.00. Sementara itu, dalam penyelenggaraan Harbolnas 12.12 tahun ini yang jatuh pada hari Sabtu, jumlah pertumbuhan pesanan tertinggi justru terjadi di tengah hari (pukul 12.00-13.00). Total pesanan dalam durasi satu jam tersebut mengalami peningkatan 3x lebih tinggi dari Harbolnas 12.12 pada tahun lalu.

Kenaikkan traffic serupa juga terjadi di malam hari pada festival 9.9, 10.10, dan 11.11 sebelumnya. Ini menunjukkan antisipasi konsumen yang lebih antusias menunggu promo dan penawaran menarik dari brand serta marketplace.

Baca juga: Kumpulan diskon e-commerce jelang Harbolnas 12.12

4. Dompet digital menjadi metode pembayaran yang kian populer

Menurut survei Sirclo, preferensi penggunaan dompet digital untuk pembayaran transaksi e-commerce selama pandemi meningkat sebesar 11 persen, sementara metode kartu kredit dan transfer bank turun masing-masing 10 persen dan 2 persen.

Sejalan dengan temuan tersebut, survei Snapcart pun menemukan bahwa ShopeePay menjadi dompet digital yang paling sering digunakan (50%) untuk belanja online selama Harbolnas 9.9 sampai 12.12. Selanjutnya disusul oleh OVO (23%) dan Gopay (12%). Diketahui bahwa transaksi menggunakan ShopeePay meningkat 18 kali lipat pada periode Harbolnas ini.

5. Belanja online tak terbatas saat Harbolnas

Pertumbuhan pesanan melalui e-commerce tidak hanya terjadi saat promo Harbolnas saja. Namun, juga terdapat tren baru terkait waktu, yakni semakin banyak konsumen yang telah bersiap untuk belanja saat Waktu Indonesia Belanja (WIB). Ini merupakan inisiasi dari Tokopedia untuk memberikan promosi pada minggu-minggu ketika konsumen baru saja menerima gaji bulanan.

"Sebagai e-commerce enabler terdepan di Indonesia, Sirclo optimis bahwa penjualan di kanal digital akan melesat cepat, terutama karena akselerasi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Daya beli masyarakat Indonesia pun perlahan-lahan mulai pulih, dibuktikan dengan partisipasi di festival belanja 9.9 sampai 12.12 yang terus meningkat,” ungkap Brian Marshal, CEO dan Founder Sirclo.

Tren pertumbuhan positif dari penyelenggaraan Harbolnas 12.12 menunjukkan bahwa konsumen Indonesia semakin terbiasa melakukan transaksi jual-beli online dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Riset Nielsen tahun 2020 mengungkapkan bahwa daya tarik utama konsumen berbelanja secara online adalah voucher diskon (49%), harga yang lebih terjangkau (47%), dan ongkos kirim gratis atau layanan pengembalian barang (33%).

Christin Djuarto selaku Direktur Shopee Indonesia mengatakan,"Berkaca dari setiap kampanye yang telah kami hadirkan sepanjang tahun 2020, kami melihat antusiasme yang tinggi dari masyarakat Indonesia terhadap berbagai penawaran menarik seperti Gratis Ongkir, Voucher Cashback dan Disk on, program Flash Sale dan masih banyak lagi."

Baca juga: Cara Watsons Indonesia meriahkan festival belanja akhir tahun

Baca juga: Shopee catat 12 juta produk terjual dalam 24 menit pertama 12.12

Baca juga: Bank dan dompet digital ini tawarkan promo Harbolnas 12.12


 

Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020