Seoul (ANTARA) - Korea Selatan melaporkan 1.030 infeksi baru COVID-19 pada Minggu, rekor harian kedua secara berturut-turut saat negara yang sebelumnya berhasil mengendalikan pandemi kini berjuang melawan gelombang ketiga.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea, sebanyak 1002 kasus merupakan kasus lokal. Angka tersebut menambah jumlah keseluruhan menjadi 42.766 infeksi dengan 580 kematian.

Perdana Menteri Chung Sye-kyun pada Sabtu mengatakan pengetatan lebih lanjut pembatasan COVID-19 ke level tertinggi negara tersebut tidak dapat dihindari jika penyebaran terus terjadi, yang akan menjadi penguncian perdana di negara dengan ekonomi terbesar Asia tersebut.

Korsel sebelumnya menuai pujian lantaran dinilai berhasil membendung virus corona tanpa penguncian dan sangat mengandalkan pengujian serta pelacakan kontak sejak kasus pertama dikonfirmasi pada Januari.

Pada Sabtu Korsel melaporkan 950 infeksi baru, mendorong Presiden Moon Jae-in untuk mengerahkan aparat kepolisian, personel militer dan dokter medis masyarakat guna mencegah penyebaran COVID-19. Presiden menyebut kondisi tersebut "darurat".

Wilayah metropolitan Seoul berada di bawah batasan level 2,5. Kenaikan ke level 3, tertinggi dari lima level, akan mengharuskan sekolah beralih ke pembelajaran jarak jauh (PJJ), hanya mengizinkan pekerja kantor esensial dan melarang pertemuan lebih dari 10 orang.

Sumber: Reuters
Baca juga: Korsel laporkan 950 kasus COVID-19 baru, kenaikan harian tertinggi
Baca juga: Korea Selatan akan beli jutaan dosis vaksin COVID-19
Baca juga: Korsel peringatkan pembatasan ketat untuk lawan gelombang ketiga wabah

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020