Jakarta (ANTARA) - Salah seorang peserta Program JKN-KIS asal Kota Kediri Budiana Mayang Primasari (33) mengapresiasi program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang sangat dirasakan manfaatnya karena telah menjamin biaya pengobatan penyakit jantung koroner (PJK) neneknya.

Berdasarkan data BPJS Kesehatan yang diterima di Jakarta, Kamis, penyakit jantung merupakan penyakit katastropik dengan tingkat kunjungan tertinggi di Kota Kediri yang jumlahnya mencapai lebih dari 25 ribu kunjungan sejak Januari tahun 2020.

Sebagai penyakit yang berisiko dan berbiaya tinggi, pengobatan penyakit katastropik tidak termasuk dalam paket manfaat kebanyakan asuransi komersial. Namun, pengobatan penyakit-penyakit ini tetap dijamin oleh pemerintah melalui program JKN-KIS. Hal inilah yang sangat disyukuri oleh Mayang terdapat pada program JKN-KIS.

Mayang menceritakan pada bulan Agustus 2020 lalu neneknya Sukarmini (87) dilarikan ke Rumah Sakit Aura Syifa Kediri akibat pembengkakan jantung. “Mbah Mini diopname di sana. Jantungnya bengkak karena terlalu banyak minum. Orang yang menderita PJK itu minumnya dibatasi agar kinerja jantungnya tidak terlalu berat,” ujar Mayang.

Baca juga: Peserta dari Bengkulu rasakan kehadiran negara lewat JKN-KIS

Baca juga: Peserta lama BPJS Kesehatan rasakan manfaat JKN-KIS


Mayang yang kala itu turut mendampingi neneknya mengaku tidak dikenai biaya meskipun neneknya dirawat inap selama satu pekan. Ia pun mengapresiasi kebijakan pemerintah yang mencetuskan Program JKN-KIS untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.

Dia merasa sangat bersyukur lantaran seluruh biaya pengobatan dijamin oleh JKN-KIS.

“Cuci darah akibat gagal ginjal, operasi jantung, perawatan stroke, hipertensi dan penyakit kronis lainnya, biayanya tidak terhingga. Setahu saya, dulu orang-orang barangnya sampai ludes kalau menderita sakit kronis. Sekarang rasanya sudah tidak pernah mendengar ada kondisi seperti itu. Manfaat program ini masif sekali, tinggal bagaimana kita menjaga kesehatan saja,” ujar Mayang.

PJK adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Lemak yang menumpuk menyebabkan arteri menyempit dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.

PJK merupakan penyakit tidak menular dan dapat dicegah dengan cara menjalani pola hidup sehat, mengelola stres dengan baik, serta rutin menjalani pemeriksaan gula darah dan kolesterol terutama untuk pasien dengan riwayat hipertensi.*

Baca juga: Perjuangan panjang Laili jalani pengobatan dengan JKN-KIS

Baca juga: Kompetisi BPJS Visualthon 2020 gali inovasi layanan kesehatan JKN-KIS

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020