Penyu ini merupakan penyu langka, karena langka dan dilindungi undang-undang sehingga nelayan-nelayan di desa ini sepakat untuk menyelamatkannya
Kupang (ANTARA) - Nelayan di Desa Dulolong Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyelamatkan seekor Penyu Belimbing (Dermochelys Coriacea) yang terdampar di pantai di desa itu Rabu (9/12) pagi.

Harun Tela, wargaDesa Dulolong, ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Rabu, mengatakan bahwa penyu tersebut adalah penyu langka yang memang dilindungi oleh undang-undang.

"Penyu ini merupakan penyu langka, karena langka dan dilindungi undang-undang sehingga nelayan-nelayan di desa ini sepakat untuk menyelamatkannya," kata Harun Tela.

Penyu tersebut, ujar Harun, didorong ke dalam perairan di desa itu yang masuk dalam kawasan Selat Pantar. Di beberapa tubuhnya seperti bagian kaki belakangnya terdapat luka yang diduga karena tergores oleh batu saat terdampar di pantai tersebut.

Baca juga: Pemerhati sebut penyu punya peran penting dalam ekosistem laut

Penyu tersebut juga, lanjut dia, besar. Panjang tubuhnya mencapai 141 sentimeter, panjang cangkang 117 sentimeter, kemudian lebarnya mencapai 63 sentimeter, lalu beratnya diperkirakan mencapai 75 kilogram.

Ia mengatakan penyu tersebut awalnya ditemukan oleh nelayan di desa itu bernama Ismail Kapitang. Setelah menemukan penyu itu ia pun meminta bantuan warga dan nelayan lainnya untuk membantu mendorong kembali penyu itu.

Untuk diketahui Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) adalah jenis penyu bertubuh besar. Panjang tubuhnya biasanya mencapai 180 sentimeter dan beratnya sekitar 500 kilogram. Penyu Belimbing berwarna hitam dan memiliki bintik putih di sekujur tubuh. Sesuai namanya, penyu ini memiliki cangkang seperti belimbing.

Penyu Belimbing hidup di Indonesia bagian timur (Maluku dan Irian Jaya) dan Kepulauan Solomon. Penyu ini suka makan ubur-ubur, cumi-cumi, dan juga tunicates (invertebrata seperti ubur-ubur laut).

Baca juga: Terancam punah, enam spesies penyu di Segitiga Terumbu Karang

Menurut data dari World Wildlife Fund for Nature, penyu Belimbing ini ini termasuk langka saat ini hanya tersisa 2.300 penyu belimbing betina.

Sementara itu pelaksana tugas Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Imam Fauzi mengatakan bawah kawasan di mana penyu itu diselamatkan berada di luar daerah pemantauan BKKPN.

"Tetapi kami memberikan apresiasi kepada masyarakat nelayan di daerah itu karena menyelamatkan penyu itu. Hal ini membuktikan bahwa pemahaman nelayan akan mamalia langka sudah mulai bagus," tambah dia.

Baca juga: KKP lepasliarkan 30 penyu di Pulau Barrang Caddi Sulsel


 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020