Para anggota AFPI yang merupakan penyelenggara fintech pendanaan perlu terus memperluas area layanannya hingga ke seluruh wilayah di Tanah Air
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia atau AFPI menjadikan dukungan penyaluran pinjaman/pendanaan kepada sektor UMKM sebagai salah satu fokus utama pada tahun depan dalam rangka memperkuat ekosistem digital.

Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi mengatakan fokus asosiasi kedepan adalah bagaimana AFPI terus meningkatkan perannya sebagai penyedia layanan pinjaman online (fintech pendanaan) di Tanah Air.

“Sebagai program AFPI ke depan, demi meningkatkan perannya sebagai solusi keuangan digital, para anggota AFPI yang merupakan penyelenggara fintech pendanaan perlu terus memperluas area layanannya hingga ke seluruh wilayah di Tanah Air. Tentunya dengan melakukan pemutakhiran sistem credit scoring yang lebih baik, serta berkolaborasi dengan institusi lain yang mendukung penyaluran pinjaman khususnya ke sektor UMKM,” kata Adrian dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.

Menurut dia, fintech pendanaan merupakan lembaga keuangan non-bank yang menawarkan solusi keuangan digital yang menjadi bagian dari ekosistem digital dengan menyasar masyarakat yang belum terlayani (underserved) dan UMKM yang belum tersentuh bantuan (underpenetrated) permodalan sektor perbankan.

Melalui kolaborasi dengan digital ekosistem, penyelenggara dapat memotret profil risiko UMKM tersebut lebih komprehensif.
Berdasarkan penelitian DailySocial Research yang bekerjasama dengan AFPI, bertajuk "Evolving Landscape of Fintech Lending in Indonesia" mencatatkan bahwa peminjam fintech pendanaan didominasi oleh pelaku UMKM online dan offline.

Pada fintech pendanaan klaster Syariah sebesar 70 persen UMKM online, klaster Produktif sebesar 42 persen UMKM offline dan klaster Konsumtif sebesar 64,1 persen UMKM offline.

Juru Bicara AFPI Andi Taufan mengatakan bahwa untuk mendukung terlaksananya fokus AFPI kedepan ini, para pengurus telah sepakat untuk bahu membahu mewujudkan cita-cita bersama asosiasi.

“Rapat kerja AFPI yang barusan digelar membahas program asosiasi kedepan dan bagaimana implementasinya. Tentunya perlu dukungan bersama, baik dari sesama anggota, regulator dengan regulasinya juga dari masyarakat termasuk pemberi pinjaman (lender) dan peminjam (borrower),” ujar Taufan.

Baca juga: AFPI: Kedatangan vaksin COVID bangun optimisme fintech pendanaan
Baca juga: OJK-operator seluler berkoordinasi cegah fintech lending akses SMS

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020