@RudyGiuliani, sejauh ini wali kota terhebat dalam sejarah NYC, dan yang telah bekerja tanpa lelah mengungkap pemilu paling korup (sejauh ini!) dalam sejarah AS, telah dinyatakan positif mengidap Virus China
Washington, DC (ANTARA) - Pengacara Presiden Donald Trump, Rudy Giuliani, dinyatakan positif COVID-19, kata Trump pada Minggu (6/12).

Kabar itu mendorong satu badan legislatif negara bagian tutup selama seminggu setelah dikunjungi Giuliani, yang mencoba membujuk para anggota parlemen untuk membantu membalikkan kekalahan Trump pada pemilihan presiden.

Giuliani adalah mantan wali kota New York City dan saat ini berusia 76 tahun.

Ia merupakan sosok terbaru dari serangkaian panjang orang yang dekat dengan Gedung Putih, termasuk Trump sendiri, yang terkena virus corona dalam pandemi yang telah menewaskan lebih dari 280.000 orang di AS.

"@RudyGiuliani, sejauh ini wali kota terhebat dalam sejarah NYC, dan yang telah bekerja tanpa lelah mengungkap pemilu paling korup (sejauh ini!) dalam sejarah AS, telah dinyatakan positif mengidap Virus China," kata Trump, yang mengganti istilah COVID-19 itu hingga memunculkan reaksi.

Putra Giuliani, Andrew, yang juga adalah asisten khusus untuk Trump, mencuit bahwa ayahnya sedang "beristirahat, mendapatkan perhatian yang sangat baik dan merasa sehat."

Andrew Giuliani sendiri dinyatakan positif COVID-19 pada November.

Dua sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Rudy Giuliani pada Minggu berada di Rumah Sakit Universitas Georgetown di Washington, D.C.

Satu sumber mengatakan Giuliani masuk rumah sakit untuk dirawat. Rumah sakit belum menanggapi permintaan konfirmasi.

Giuliani telah memelopori upaya Trump --yang gagal-- untuk membalikkan kekalahan Trump dari Presiden terpilih Demokrat Joe Biden dalam pilpres 3 November melalui serangkaian tuntutan hukum.

Baik Trump maupun Giuliani telah berulang kali mengeklaim --bertentangan dengan bukti-- bahwa hasil pilpres diwarnai dengan penipuan yang meluas.

Setelah berita tentang Giuliani positif COVID muncul, badan legislatif Negara Bagian Arizona mengatakan akan menutup kedua kamar legislatif minggu ini sebagai sikap kehati-hatian "karena kasus dan kekhawatiran baru-baru ini yang berkaitan dengan COVID-19."

Di Arizona pekan lalu, Giuliani bertemu dengan belasan anggota parlemen dari Partai Republik.

Trump dan banyak orang dekatnya telah menolak saran pejabat kesehatan masyarakat --untuk mengenakan masker dan menghindari kerumunan orang guna membendung penularan penyakit pernapasan, yang telah melonjak ke tingkat rekor di Amerika Serikat saat musim dingin mendekat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Minggu melaporkan total 14.462.527 kasus COVID.

Jumlah itu merupakan penambahan sebesar 206.992 kasus dari jumlah sebelumnya.

CDC mengatakan bahwa jumlah kematian juga meningkat sebanyak 2.310 menjadi total 280.135 orang.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kasus corona Brazil lampaui 6,6 juta

Baca juga: California hadapi penguncian paling ketat di AS

 

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020