Jakarta (ANTARA) - Vitesse Arnhem membuang sia-sia peluang mengambil pucuk klasemen Liga Belanda setelah dibekuk tuan rumah PEC Zwolle dalam laga pekan ke-11 di Stadion MAC3PARK, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB).

Dalam pertandingan lebih awal, pemimpin klasemen Ajax dipecundangi Twente, membuka lebar kesempatan Vitesse naik ke puncak sebab di atas kertas mereka diunggulkan atas PEC.

Hal itu tampaknya akan terjadi ketika Oussama Darfalou sukses membuka keunggulan dengan memanfaatkan kemelut di mulut gawang PEC hanya tujuh menit setelah sepak mula.

Baca juga: Twente hentikan catatan kemenangan beruntun Ajax

Namun, peruntungan Vitesse berbalik 180 derajat ketika bek kanannya, Idrissa Toure, diganjar kartu merah oleh wasit Dennis Hinger karena pelanggaran keras terhadap Kenneth Pal pada menit ke-64.

Hanya semenit situasi 11 lawan 10 berlangsung, PEC mampu memanfaatkannya ketika Jesper Drost melepaskan sontekan jarak dekat memanfaatkan kiriman bola mati Eliano Reijnders.

Situasi kian memburuk bagi Vitesse sembilan menit berselang ketika tuan rumah mendapat hadiah tendangan penalti lantaran Matus Bero menjatuhkan Mike van Duinen di dalam area terlarang. Duinen yang mengambil sendiri tugas sebagai algojo sukses mengkonversinya untuk membawa PEC berbalik memimpin 2-1.

Vitesse yang tinggal menyisakan 10 pemain di dalam lapangan tak mampu berbuat banyak untuk mengubah keunggulan PEC yang bertahan hingga bubaran, menyudahi tren nirkalah mereka di tujuh laga terakhir.

Akibat hasil itu, Vitesse tak beranjak dari posisi kedua tertinggal dua poin di belakang Ajax (27) dan terancam disalip oleh PSV Eindhoven (23) yang baru main sehari berselang, demikian catatan resmi Liga Belanda.

Sedangkan PEC sementara naik ke posisi ke-10 dengan koleksi 12 poin, modal penting jelang melawat ke markas Ajax pekan depan, sehari sebelum Vitesse menjamu Heerenveen.

Baca juga: Fortuna Sittard akhirnya raih kemenangan perdana musim ini
Baca juga: RKC Waalwijk atasi VVV Venlo berkat gol pengujung laga

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020