Moskow (ANTARA) - Otoritas Moskow menyalurkan vaksin buatan Rusia anti COVID-19, Sputnik V, ke 70 klinik dan memulai vaksinasi massal untuk warga setempat, kata satuan tugas penanggulangan COVID-19 di kota tersebut.

Satgas COVID-19 Kota Moskow mengatakan Sputnik V, vaksin yang dibuat di Rusia, akan diberikan pada dokter dan tenaga kesehatan, guru, serta pekerja sosial. Pasalnya, mereka merupakan kelompok yang dianggap rentan terkena COVID-19.

“Jika Anda bekerja di lembaga pendidikan, Anda merupakan orang yang diutamakan untuk mendapatkan vaksin COVID-19, gratis,” demikian isi pesan singkat yang diterima warga Moskow yang adalah seorang guru sekolah dasar, Sabtu.

Pemerintah Moskow, yang kotanya menjadi salah satu pusat penyebaran COVID-19 di Rusia, melaporkan 7.993 kasus baru dalam waktu satu malam, sementara satu hari sebelumnya kasus harian COVID-19 mencapai 6.868 jiwa.

Jumlah pasien baru terus naik di Moskow padahal kasus positif di kota itu pada awal September 2020 rata-rata sebanyak 700 orang per harinya.

“Lima jam pertama sejak vaksinasi dibuka, 5.000 orang telah mendaftar untuk divaksinasi —guru, dokter, pekerja sosial, dan mereka yang hari ini telah mempertaruhkan nyawa (untuk melayani masyarakat, red),” kata Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin sebagaimana dikutip dari laman pribadinya, Jumat (4/12).

Usia yang diperkenankan menerima vaksin dibatasi maksimal 60 tahun. Warga yang memiliki masalah kesehatan, ibu hamil, dan mereka yang memiliki penyakit pernapasan dalam dua minggu terakhir tidak diperbolehkan ikut vaksinasi.

Rusia telah mengembangkan dua vaksin COVID-19, Sputnik V yang didanai oleh Dana Investasi Langsung Rusia dan satu vaksin lainnya, dikembangkan oleh Ventor Institute di Siberia. Sejauh ini, uji tahap III untuk dua vaksin tersebut belum selesai.

Sejumlah ahli menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap kebijakan Pemerintah Rusia yang mengizinkan penggunaan vaksin padahal hasil uji klinis tahap III belum diketahui. Uji klinis tahap III merupakan tahapan terakhir yang harus dilalui demi mengetahui keamanan dan keampuhan calon vaksin.

Vaksin Sputnik V diberikan sebanyak dua kali dan suntikan kedua diberikan pada 21 hari setelah vaksinasi pertama.

Otoritas Moskow menutup seluruh sarana umum, termasuk taman dan kafe. Namun, jasa antar/kurir masih diperbolehkan beroperasi. Polisi di Moskow, sejak akhir Maret 2020, rutin berpatroli di jalanan mencari warga yang melanggar aturan dan protokol kesehatan.

Beberapa aturan pembatasan mulai dicabut pada pertengahan Juni 2020.

Jumlah pasien baru di Rusia pada Jumat (5/12) tercatat sebanyak 28.782 orang —angka tertinggi yang ada dalam catatan pemerintah. Dengan demikian, total orang di Rusia yang terinfeksi COVID-19mencapai 2.431.731 orang —terbanyak keempat di dunia.

Pemerintah negara itu pada Oktober 2020 kembali memberlakukan aturan pembelajaran jarak jauh untuk siswa sekolah menengah dan membatasi jumlah pekerja di kantor sampai 30 persen.

Sumber: Reuters

Baca juga: Rusia buka pendaftaran daring vaksinasi COVID-19

Baca juga: Moskow ubah arena seluncur es jadi rumah sakit COVID-19

Baca juga: Kazakhstan akan mulai produksi vaksin Rusia Sputnik V


 

Perkembangan vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes dan BPOM

 

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020