masyarakat memiliki akses mendapatkan makanan aman dan bergizi
Surabaya (ANTARA) - Lembaga Non-Governmental Organization (NGO) Global Alliance for Improved Nutritions GAIN dari Swiss menilai Kabupaten Trenggalek menjadi daerah percontohan di Provinsi Jawa Timur dalam menurunkan angka stunting.

Penjabat Perwakilan GAIN di Indonesia Agnes Malipu kepada wartawan di Surabaya, Sabtu, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah setempat dalam mengubah pola masyarakat.

"Peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui pemahaman tentang gizi dan perubahan perilaku nutrisi di masyarakat. Ada juga upaya-upaya untuk memastikan seluruh masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan makanan yang aman dan bergizi," kata Agnes.

Menurut dia, kerja keras yang dilakukan Kabupaten Trenggalek dalam menekan stunting mulai membuahkan hasil. Mereka menjadi daerah terbaik yang bisa menurunkan angka stunting di Jawa Timur.

Kabupaten Trenggalek dinobatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Kabupaten terbaik nomor 1 dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Terintegrasi 2020. Ada beberapa indikator yang membuat Kabupaten Trenggalek terpilih menjadi daerah terbaik dalam menurunkan angka stunting.

Salah satu kunci keberhasilan Trenggalek dalam menekan stunting adanya gerakan yang melibatkan segenap komponen masyarakat mulai dari masyarakat desa, jajaran pemerintah daerah, sampai pada lembaga swasta yang turut andil dalam pencapaian itu.

Tercatat, sejak 2018 lembaga swasta yang selalu membantu berkontribusi dalam pencapaian ini adalah GAIN dari Swiss serta lembaga-lembaga swasta lainnya yang terus aktif di Trenggalek.

Hasil bulan penimbangan balita Kabupaten Trenggalek sempat menunjukkan persentase stunting pada 2018 sebesar 14,9 persen dan menurun pada tahun 2019 menjadi 13,4 persen. Sedangkan pada pertengahan 2018 menjadi 11,4 persen pada pertengahan 2020.

Dengan data itu, Kabupaten Trenggalek salah satu wilayah yang menjadi fokus utama intervensi GAIN yang masih menemukan adanya masalah gizi.

Selain itu, kata dia, kehadiran dan keterlibatan ibu-ibu di posyandu yang masih minim, sehingga partisipasi di posyandu juga cenderung rendah akibat belum adanya proses penyampaian informasi kesehatan yang lebih inovatif untuk mendorong peserta aktif datang ke posyandu.

Baca juga: Aksi cegah kekerdilan akan diimplementasikan di Jawa Timur

Baca juga: Program percepatan pencegahan "stunting" diluncurkan Pemkab Lamongan-Jatim


Untuk itu, kata dia, GAIN melaksanakan advokasi bersama pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, promosi kegiatan melalui metode Emo Demo, melatih pelatih utama tingkat kabupaten hingga kader posyandu dan pelaksanaan Emo Demo di posyandu.

"Selanjutnya, mereka melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk mengetahui cakupan dan kualitas pelaksanaan Emo Demo. Sehingga diketahui adanya data hasil pelaksanaan di lapangan," ujarnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Esti Ayu Nusworini sebelumnya mengatakan selama ada program Baduta 2.0 di Trenggalek utamanya pada pelaksanaan metode Emo Demo di posyandu, tim dinas kesehatan sangat merasa terbantu ketika berhadapan langsung dengan masyarakat.

"Emo Demo dirasa sangat berpengaruh dalam upaya penurunan stunting yang mana mengarah pada strategi komunikasi perubahan perilaku khususnya terhadap ibu hamil dan ibu balita. Makanya program GAIN berupa Emo Demo juga telah dimasukkan pada profil aksi konvergensi penurunan stunting Kabupaten Trenggalek 2020," kata Esti.

Ia menambahkan, capaian angka penurunan tersebut turut berpengaruh atas prestasi yang diraih Trenggalek. Termasuk juga keterbukaan informasi dan kecepatan berkomunikasi dengan pemerintah pusat.

Baca juga: Trenggalek raih predikat kinerja terbaik pengendalian "stunting"

Baca juga: Khofifah sarankan produk bansos tidak sertakan kental manis untuk bayi

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020