Beragam berita dan peristiwa di Kota Metropolitan Jakarta terjadi pada Kamis (3/12)
Jakarta (ANTARA) - Beragam berita dan peristiwa di Kota Metropolitan Jakarta terjadi pada Kamis (3/12) mulai dari Ali Ngabalin melapor ke Polda Metro Jaya, hingga penyebar video azan "hayya ala jihad" diringkus.

Berikut Redaksi Metropolitan Kantor Berita LKBN ANTARA merangkum berita kemarin yang masih relevan untuk dibaca Jumat ini. Klik selengkapnya untuk membaca lebih lanjut

1. Ali Ngabalin melaporkan pencemaran nama baik ke Polda Metro Jaya

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin melaporkan dua orang ke Polda Metro Jaya atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik.

"Nama baik saya dicemarkan, kemudian saya difitnah bahwa memiliki kontribusi sebagai orang yang berperan memenjarakan Pak Edhy Prabowo. Keluarganya mendengar berita itu sangat sakit sekali. Karena itu saya sampaikan permohonan maaf atas berita itu," kata Ali Ngabalin, di Mapolda Metro Jaya, Kamis.

Selengkapnya di sini

2. Penyebar video azan "hayya alal jihad" diringkus Polda Metro

Anggota Polda Metro Jaya membekuk seorang pria berinisial H lantaran menyebarkan secara masif video azan yang ditambah dengan kalimat “hayya alal jihad” melalui media sosial.

"Mengamankan satu akun Instagram, pemiliknya H, pekerjaan kurir keliling dokumen di salah satu PT swasta kawasan Jakarta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta, Kamis.

Selengkapnya di sini

3. Kemenag DKI sesalkan guru MAN 22 Jakbar ke Yogya jadi klaster COVID-19

Pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta menyesalkan para guru dan karyawan Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat melakukan perjalanan ke Yogyakarta sehingga menimbulkan klaster COVID-19.

"Jangankan izin, secara formal ataupun non-formal mereka tidak melakukan izin ke kita, atau pemberitahuan minimal itu enggak ada sama sekali," ujar Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil DKI Jakarta Nur Pawaiddudin di Jakarta, Kamis.

Selengkapnya di sini

4. Polisi bekuk mafia tanah gelapkan sertifikat Rp6 miliar

Sub Direktorat Harta dan Benda (Subdit Harda) di Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk delapan orang diduga mafia tanah yang menggadaikan sertifikat tanah milik seorang perempuan lanjut usia warga Jakarta ke bank dengan nilai Rp6 miliar.

"Ini pengungkapan kasus pemalsuan akta otentik yang dilakukan oleh sindikat mafia tanah, mereka ini terorganisir dengan menggunakan dokumen palsu, kejadiannya ini laporan polisinya tahun 2017," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Kamis.

Selengkapnya di sini

5. PGRI sebut siswa ingin sekolah karena belajar daring kurang maksimal

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DKI Jakarta menyatakan sebagian besar para siswa di Jakarta menginginkan kembali pembelajaran tatap muka karena pembelajaran jarak jauh atau daring kurang maksimal.

"Dengan tatap muka, mereka dapat ingin menerima pembelajaran secara maksimal," kata Ketua PGRI DKI Jakarta, Adi Dasmin saat diskusi dialektika demokrasi di gedung DPR, Jakarta, Kamis.

Selengkapnya di sini

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020