Saya mengambil daerah yang paling rawan sekali
Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengharapkan seluruh lurah dan camat dapat mengadopsi Kampung Siaga Bencana di Kelurahan Pengadegan, agar upaya penanganan dan penanggulangan bencana khususnya banjir dapat tertangani dengan baik di semua wilayah.

"Kita berharap apa yang sudah ada di Kampung Lubang bisa diterapkan di lingkungan masing-masing, saya sudah bawa lurah dan camat untuk memperhatikan simulasi," kata Marullah usai mengikuti kegiatan simulasi Kampung Siaga Bencana di Kampung Lubang, Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, Kamis.

Kelurahan Pengadegan dipilih sebagai Kampung Siaga Bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta karena di wilayah tersebut terdapat Kampung Lubang yang kerap dilanda banjir.

Kampung Lubang memiliki kontur wilayah seperti dalam cekungan, berjarak sekitar 100 meter dari pinggir Kali Ciliwung.

Baca juga: Kelurahan Pengadegan Jakarta Selatan jadi Kampung Siaga Bencana

Menurut Marullah, pemilihan Kampung Lubang sebagai Kampung Siaga Bencana karena paling rawan di antara wilayah rawan bencana banjir di Jakarta Selatan.

"Saya mengambil daerah yang paling rawan sekali, wilayah yang lain-lain simulasi penanggulangan banjirnya mirip dengan yang ada di Kampung Lubang," kata Marullah.

Tentu, lanjut Marullah, simulasi siaga bencana disesuaikan dengan spesifikasi wilayah masing-masing.

Selain Kampung Lubang, wilayah lain yang juga rawan bencana banjir di wilayah Jakarta Selatan terdapat di Rawajati, Pejaten Timur, Pesanggrahan, Bangka, Petogokan dan masih banyak lainnya.

Baca juga: Jakarta punya 68 kampung siaga bencana

"Bedanya di Kampung Lubang ini, banjirnya yang paling akhir selesai penanganannya daripada wilayah lain," kata Marullah.

Di Kelurahan Pengadegan terdapat dua rukun warga (RW) yang wilayahnya rawan banjir, yakni RW 01 dan RW 02.

Wilayah ini dikenal dengan nama Kampung Lubang, di RW 01 terdapat tujuh dari 12 RT yang rawan banjir, dengan jumlah kepala keluarga terdampak sebanyak 851 KK, sedangkan di RW 02 hanya ada satu RT yang rawan, dengan jumlah warga terdampak sebanyak 267 KK.

Sebagai Kampung Siaga Bencana, BPBD memberikan simulasi mitigasi bencana kepada aparat pemerintahan dan penegakan hukum serta warga, dimulai dari siaga, tanggap dan penanggulangan bencana yang disesuaikan dengan masa pandemi COVID-19 saat ini.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020