Jakarta (ANTARA) - Persit Kartika Chandra Kirana mengapresiasi keberhasilan bintara pembina desa (babinsa) di Ciamis, Jawa Barat, dalam membudidayakan jamur tiram dan mengembangkan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Sosok babinsa itu bernama Sertu Hendar Purwanto, babinsa Koramil 1325 Langensari Kodim 0613 Ciamis, Jawa Barat.

"Ibu Hetty sangat senang sekali. Babinsa maupun danramil di sana menjelaskan secara detail budi daya jamur," kata Kepala Bidang Info Subdis Meldek Dispenad Letkol Inf. Ismail, dalam tayangan Youtube TNI AD, Selasa.

Ismail turut mendampingi Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa saat mengunjungi tempat usaha Sertu Hendar.

Baca juga: Persit KCK dipercaya bantu UMKM di Labuan Bajo

Hetty beserta jajaran terkait juga menyempatkan meninjau hasil keterampilan dan program ketahanan pangan anggota Persit Kartika Chandra Kirana.

"Dia (Sertu Hendar) merekrut tetangga-tetangga untuk membantu di sana. Ada hitungan gaji sehingga tetangganya itu menambah penghasilan. Sangat inovatif sekali," kata Ismail.

Lewat idenya, kata Ismail, Sertu Hendar menjadikan sisa-sisa gergaji kayu untuk dijadikan budi daya jamur tiram sehingga apa yang dilakukan babinsa tersebut adalah langkah yang baik dan inovasinya patut diacungi jempol.

Ismail mengatakan bahwa manfaat budi daya jamur ala Sertu Hendar sangatlah banyak, baik dijual mentah, dijual matang dalam bentuk crispi, maupun bekas media tanam yang bisa dijadikan pupuk kompos.

"Ini yang bagus juga 'kan banyak petani di sana dan dia kumpulkan hasilnya untuk dijadikan keripik crispy yang kelola istrinya. Nah, ini istrinya merekrut tetangga untuk bekerja. Digaji juga. 'Kan artinya selain pemberdayaan budaya, pemberdayaan ekonomi, juga pemberdayaan lapangan kerja," ujarnya.

Baca juga: Ketum Persit KCK ikuti webinar peresmian "marketplace" Ladara

Dalam skala lokal, apa yang dilaksanakan oleh TNI AD adalah bagian membantu pemerintah untuk melaksanakan proyek strategis nasional untuk mengantisipasi krisis pangan, yaitu dengan menggenjot ketahanan pangan.

Sementara itu, Sertu Hendar Purwanto menjelaskan bahwa budi daya jamurnya dimulainya pada tahun 2015 hingga berjalan sampai sekarang dan bisa mempekerjakan 5—6 orang warga sekitar.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020