Purbalingga, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan bahwa jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu sudah bertambah menjadi sebanyak 1.207 orang setelah ada penambahan 241 orang dalam empat hari terakhir.

"Empat hari lalu jumlah total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Purbalingga 966 orang namun pada hari ini, Senin, meningkat lagi sebanyak 241 orang sehingga jumlah totalnya menjadi 1.207 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga drg. Hanung Wikantono, MPPM, di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin.

Dia juga menjelaskan dari 1.207 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, 415 di antaranya telah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, 39 orang meninggal dunia dan 753 orang lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah ini.
Ia menegaskan penambahan kasus COVID-19 di wilayah setempat harus menjadi perhatian khusus bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Itu artinya penambahan kasus baru COVID-19 masih terus terjadi sehingga penerapan protokol harus juga masih harus diperkuat lagi agar mencegah transmisi lokal di tengah masyarakat," katanya.

Pemkab Purbalingga, kata dia, meminta masyarakat untuk tetap disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan karena itu merupakan salah satu kunci penting untuk menekan penyebaran COVID-19.

"Kami juga kembali mengingatkan bahwa pandemi masih belum berakhir, pandemi masih terjadi dan masyarakat masih harus berperan aktif menerapkan protokol kesehatan, demi melindungi diri sendiri, keluarga dan juga orang-orang di lingkungan terdekat," katanya.

Menurut dia meskipun terjadi penambahan kasus baru namun tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Purbalingga juga relatif tinggi.

Dia juga kembali menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih terus berupaya menekan jumlah kasus COVID-19 di wilayah setempat dengan menggencarkan tes dan juga meningkatkan kampanye protokol kesehatan.

"Kami terus berupaya menekan pertambahan kasus COVID-19 dengan menggencarkan program 3T yakni pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment). Kami terus berupaya mengoptimalkan program 3T," katanya.

Kendati demikian dia juga mengingatkan bahwa penerapan program 3T juga perlu didukung dengan penerapan 3M di tengah masyarakat, yaitu dengan cara memakai masker, menjaga jarak dan juga mencuci tangan.

"Masyarakat Purbalingga harus ikut berperan aktif dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah ini salah satu caranya adalah pakai masker, cuci tangan dan juga jaga jarak. Dengan demikian diharapkan dapat menekan risiko penyebaran COVID-19 di wilayah ini" katanya.

Diharapkan pada masa mendatang Purbalingga akan segera menjadi zona hijau, demikian Hanung Wikantono.

Baca juga: Bupati Purbalingga: Perkuat penerapan prokes di semua lini

Baca juga: Purbalingga mulai menggunakan ruang isolasi darurat COVID-19

Baca juga: Pasien COVID-19 di Purbalingga sudah 901 orang

Baca juga: Gedung eks SMPN 3 Purbalingga dijadikan tempat isolasi darurat

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020