Helsinki (ANTARA) - Situasi COVID-19 di Finlandia telah memburuk dengan cepat dalam beberapa hari terakhir, kata Perdana Menteri Sanna Marin, meskipun dia menambahkan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk belum mengadopsi tindakan darurat seperti yang terjadi pada Maret lalu.

"Situasi virus corona telah memburuk dengan cepat di Finlandia. Jumlah infeksi telah meningkat dan jumlah mereka yang membutuhkan rawat inap meningkat," kata Marin kepada wartawan, Kamis.

"Menurut saya, kita tidak boleh mengesampingkan tindakan apa pun," ia menambahkan, mengacu pada kemungkinan Finlandia kembali ke keadaan darurat nasional.

Berdasarkan data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, tingkat kejadian selama 14 hari per 100.000 penduduk Finlandia berada di angka 75,8 pada Rabu (25/11).

Namun, pemerintah Finlandia memperingatkan jumlah kasus baru meningkat dengan kecepatan yang kembali mengkhawatirkan.

Di wilayah yang paling parah terkena dampak di sekitar Ibu Kota Helsinki, jumlah kasus baru naik hampir 70 persen minggu lalu dari minggu sebelumnya, kata Kepala Petugas Medis wilayah tersebut Markku Makijarvi.

Pada Kamis, pemerintah merekomendasikan pemerintah daerah untuk menutup sementara semua ruang publik berisiko tinggi di daerah di mana jumlah kasus meningkat dengan cepat.

Kasus-kasus baru meningkat di sekitar setengah negara itu, dengan dua dari 21 wilayah yang terkena dampak lebih parah, kata otoritas kesehatan.

Wilayah di sekitar Helsinki akan melarang semua pertemuan publik baik di dalam maupun di luar ruangan dan kembali mengharuskan siswa dan siswa berusia lebih dari 15 tahun untuk belajar di rumah.


Sumber: Reuters
Baca juga: PM Finlandia negatif COVID-19 setelah pertemuan Uni Eropa
Baca juga: Finlandia akan izinkan restoran, bioskop kembali buka pada 1 Juni
Baca juga: Finlandia akan cabut karantina wilayah di sekitar Helsinki

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020