Jakarta (ANTARA) - Kementerian Hukum dan HAM menggelar kegiatan tes usap bagi 28 ribu warga binaan yang berada di lembaga pemasyarakatan (lapas) maupun rumah tahanan negara (rutan) se-Jabodetabek.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dalam keterangannya, Kamis, menyebut kegiatan tes usap yang dilaksanakan pada 26 November hingga 3 Desember 2020 itu merupakan bentuk ikhtiar dan gotong royong mengatasi penyebaran virus corona

"Menghadapi pandemi COVID-19 ini seperti perang dunia dengan musuh tak kasat mata. Saya sebagai menkumham mengajak seluruh jajaran untuk membangun komitmen, merapatkan barisan, menyamakan frekuensi, dan mengedepankan kolaborasi serta gotong royong dalam menyelesaikan persoalan pandemi COVID-19, ujarnya.

Yasonna menyampaikan hal tersebut dalam pembukaan pelaksanaan tes usap tahap II bagi aparatur sipil negara (ASN) Unit Utama Kemenkumham, ASN UPT Pemasyarakatan, serta warga binaan pemasyarakatan pada lapas dan rutan se-Jabodetabek.

Baca juga: Membentengi COVID dibalik jeruji besi lapas

Yasonna mengatakan bahwa perang melawan COVID-19 tidaklah mudah karena diperlukan kerja keras dan ikhtiar sungguh-sungguh sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo dalam mengatasi penyebaran virus Corona.

“Pelaksanaan swab test ini juga merupakan ikhtiar kita," ucap dia.

Pelaksanaan tes usap ini adalah yang kedua kalinya digelar oleh Kemenkumham. Tes tahap I dan pembagian masker kepada ASN Kemenkumham Unit Utama dan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta sebelumnya digelar pada 3-6 November 2020 lalu.

Adapun tes usap tahap II merupakan hasil kerja sama tim medis Persatuan Tenaga Kesehatan (Pernakes) Kemenkumham dengan Tim Medis dari beberapa perusahaan penyedia jasa layanan kesehatan dengan kuota sebanyak 34 ribu alat tes.

Dari jumlah itu, porsi terbanyak diperuntukkan kepada warga binaan lapas dan rutan se-Jabodetabek, yakni 28.133 alat usap. Sedangkan 3.084 alat tes lainnya diperuntukkan bagi pegawai UPT Pemasyarakatan di Jabodetabek. Sementara 2.819 sisanya diperuntukkan bagi pegawai Kemenkumham pusat.

"Kali ini yang melaksanakan swab bukan hanya ASN Kemenkumham, tetapi juga warga binaan pemasyarakatan. Saya mengapresiasi kepada jajaran yang selalu responsif, melakukan tindakan secara nyata, dan membuktikan kepada publik bahwa kita juga ikut berjuang dan bekerja keras menghentikan penyebaran virus corona, khususnya di Jabodetabek," kata Yasonna.

Baca juga: Satgas COVID-19 Sumut siap biayai swab tahanan yang dikirim ke lapas

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo yang hadir pada kegiatan tersebut turut memberikan apreasiasi terhadap inisiatif Yasonna melakukan tes usap massal.

Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan arahan Presiden dalam upaya mempercepat memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Ini sesuai arahan Bapak Presiden untuk melakukan 'testing' dan 'tracing' yang masif dan agresif karena salah satu upaya mempercepat memutus mata rantai penularan adalah melalui 'testing' dan 'tracing'," ujar Doni.

Selain pelaksanaan tes usap dan pembagian masker, Kemenkumham juga menyiapkan data pelacakan ASN Kemenkumham yang mempunyai gejala COVID-19 serta sebaran COVID-19 di lingkungan Kemenkumham yang dapat diakses di portal covid19.kemenkumham.go.id.

"Kemenkumham akan bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mengedepankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19," ucap Sekretaris Jenderal Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto.

Baca juga: 346 warga binaan Lapas Pekanbaru sembuh dari COVID-19

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020