Korban meninggal dunia dan sekarang sudah dibawa ke rumah duka
Palembang (ANTARA) - Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi jasad seorang anak buah kapal (ABK) Tugboat Atlas yang tenggelam setelah lambung kapal dihantam angin kencang di Sungai Musi pada Selasa malam (24/11).

Kepala Basarnas Sumsel Hery Marantika, Rabu, mengatakan ABK atas nama Syafarudin (60) tersebut ditemukan pukul 09.30 WIB di area pabrik pupuk PT Pusri sekitar 10 meter dari lokasi awal tenggelam.

"Korban meninggal dunia dan sekarang sudah dibawa ke rumah duka," ujarnya.

Tugboat (TB) Altas GT 14 tersebut sedang menarik Kapal Tongkang Sriwijaya pada Selasa malam, terdapat empat ABK yang membawa kapal itu dari Pulau Kemaro menuju perairan Bagus Kuning Plaju.

Pukul 21.45 WIB TB Altas tiba-tiba miring ke kanan dan langsung tenggelam setelah lambung kiri kapal dihantam angin kencang yang saat itu diiringi hujan deras di area PT Pusri.

Tiga orang ABK masing-masing Alex (36), Beni (36) dan Deni (57) berhasil menyelamatkan diri dengan terjun dan berenang ke Kapal Tongkang Sriwijaya, sedangkan Syafarudin tidak dapat menyelamatkan diri dan masih berada di dalam TB Atlas yang tenggelam.

Tim SAR Gabungan Basarnas Sumsel, KSOP Palembang, Lanal Palembang, Pol Airud Polda Sumsel, RS Pelabuhan Bombaru dan masyarakat segera mencari keberadaan korban termasuk dengan metode penyelaman.

"Selain faktor cuaca dan derasnya arus sungai, keruhnya air sungai juga menjadi kendala tersendiri bagi tim SAR gabungan karena menghambat proses penyelaman," kata dia.

Herry mengimbau masyarakat yang berkegiatan di Sungai Musi agar mengutamakan keselamatan dalam beraktivitas terutama penggunaan jaket pelampung, sebab kejadian serupa sudah sering terjadi dan tidak sedikit menimbulkan korban jiwa.

Baca juga: Tim SAR temukan 2 penumpang kapal tenggelam di Sungai Lilin Sumsel

Baca juga: Jasad kru kapal bunker MT Altair ditemukan Basarnas Sumsel

Baca juga: Tim SAR memperpanjang masa pencarian remaja hilang di Gunung Dempo

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020