Jakarta (ANTARA) - Setelah lolos susah payah dari babak penyisihan Grup Tokyo 1970, petenis nomor satu dunia Novak Djokovic akan menghadapi tantangan berat dari peringkat tiga dunia Dominic Thiem di babak semifinal yang dijadwalkan berlangsung Sabtu waktu London.

Kedua pemain sama-sama meraih dua kemenangan dan satu kekalahan di fase grup, tetapi Thiem tampil sebagai juara Grup London 2020, sedangkan Djokovic menjadi runer up Grup Tokyo 1970 di bawah Daniil Medvedev.

Djokovic memulai perjalanan di ATP Finals awal pekan ini dengan membukukan kemenangan atas Diego Schwartzman, tetapi petenis nomor satu dunia itu kemudian kalah tipis dari Daniil Medvedev dalam pertandingan yang hanya berlangsung kurang lebih satu jam.

Djokovic kemudian mengalahkan Alexander Zverev 6-3 7-6 dalam pertemuan yang mau tidak mau harus dimenangkan untuk mencapai semifinal kesembilan kalinya di turnamen akhir tahun ini.

Baca juga: Thiem kalahkan Nadal di ATP Finals
Baca juga: Djokovic melaju ke semifinal ATP Finals


Sementara itu, Thiem memenangi pertandingan pertamanya melawan juara bertahan Stefanos Tsitsipas dalam tiga set, membalas kekalahannya dari petenis Yunani itu di final tahun lalu. Kemudian, dalam salah satu penampilan terbaik dalam kariernya, petenis nomor tiga dunia itu mengalahkan Rafael Nadal dalam tiebreak berturut-turut untuk memperkuat statusnya sebagai pemain yang harus diwaspadai oleh trio penguasa "abadi": Djokovic, Nadal, dan Roger Federer.

Wajar jika Thiem tetap percaya diri meski kalah dari Andrey Rublev di laga terakhirnya di babak round-robin yang sudah tidak menentukan.

Pertandingan semifinal di London adalah pertemuan ke-12 antara keduanya, dan Novak Djokovic saat ini memimpin 7-4 dalam head-to-head atas Dominic Thiem.

Sebelum final Australia Terbuka tahun ini yang dimenangkan Djokovic dalam lima set, Thiem telah mengalahkan petenis Serbia itu dalam salah satu pertandingan terbaik musim 2019 di penyisihan grup ATP Finals.

Tiga kemenangan petenis Austria lainnya melawan Djokovic semuanya terjadi di lapangan tanah liat, termasuk dua kemenangan di Roland Garros (perempat final 2017 dan semifinal 2019).

Adapun Djokovic dominan di sebagian besar pertandingan lapangan keras, selain pada pertemuan ATP Finals di London tahun lalu tersebut.

Meskipun masih unggul 7-4 dari seluruh pertemuan, Djokovic harus benar-benar waspada menghadapi Thiem karena petenis Austria selalu memiliki motivasi berlipat jika berhadapan dengan trio penguasa tenis, seperti yang diperlihatkan saat berhadapan dengan Nadal dua hari lalu.

Baca juga: Nadal tundukkan Tsitsipas menuju semifinal ATP Finals keenam

Thiem pasti ingin membuktikan diri bahwa dia kini memang pantas menerobos tiga besar dunia, setelah bertahun tahun catatan sejarah elit tenis pria hanya menulis cerita persaingan Federal, Nadal, dan Djokovic.

September lalu, Thiem berhasil menembus gelar mayor pertamanya dengan memenangkan Grand Slam US Open. Namun, dia tidak harus mengalahkan ketiga raja tersebut yang tidak tampil karena menghindari serangan Covid-19.

Motivasi tambahan Thiem berbasis kehendak pembuktian diri itu pun disadari Djokovic. Setelah memesan tiketnya ke semifinal dengan kemenangan atas Alexander Zverev, raja Serbia ini berbicara tentang misi mulia Thiem.

“Jelas, gelar US Open adalah dorongan besar baginya... Dia mendapatkan tekanan dan harapan seperti itu di punggungnya. Jadi saya yakin itu memungkinkan dia untuk juga menari dengan bebas di lapangan dan bermain lebih baik daripada sebelumnya,” kata Djokovic sebagaimana dikutip laman ATP Tour.

Djokovic berpendapat, Thiem selalu memainkan "tenis yang berani" dan pasti akan mati-matian saat menghadapinya di semi final.

“Saya sangat menghormati Dominic dan permainannya serta etos kerjanya,” kata petenis berusia 33 tahun ini.

“Ini semi-final, jadi saya mengharapkan pertempuran yang sulit, tidak perlu dipertanyakan lagi. Dia dalam kondisi yang sangat bagus. Dia suka bermain di permukaan (lapangan keras) ini. Jelas, dia memainkan final tahun lalu. Dia mengalahkan Roger dan saya sendiri tahun lalu di The O2. Dia juara Grand Slam.,” tambah pemilik 17 trofi Grand Slam ini.

Sementara itu, Thiem mengatakan bahwa setelah kemenangannya atas Nadal di pertandingan kedua, dia bermain lebih baik ATP Finals ini daripada di US Open.

"Anda tahu, jika saya berhasil bermain sebaik yang saya lakukan hari ini, dan tampil dengan kualitas tenis yang tinggi, saya pikir saya memiliki peluang bagus untuk menang," kata Thiem.


Baca juga: Rublev sudahi perjuangan di ATP Finals dengan kemenangan atas Thiem
Baca juga: Ganda putra Jerman Krawietz/Mies tersingkir di ATP Finals


 

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020