Dikutip dari Deadline, Sabtu, ketidakpastian pasar teater dan bioskop di masa depan membuat Disney berencana meluncurkan sejumlah film keluarganya untuk diluncurkan di Disney+ saja.
Saat ini masih tidak jelas apakah film tersebut akan ditawarkan gratis kepada pelanggan Disney+, seperti film "Soul", film Pixar arahan Pete Docter, atau dengan harga premium seperti yang dilakukan dengan "Mulan". Tetap saja, ini adalah perkembangan yang luar biasa dalam lanskap teater dan streaming yang berubah cepat.
Disney melihat setiap opsi, dan semuanya sedang dipertimbangkan dan perencanaan, karena Disney membuat rencana untuk bersandar pada inisiatif langsung ke konsumen dan terus membangun Disney+ sebagai pesaing besar di layanan streaming. Jumlah pelanggannya pun meningkat pada kuartal terakhir.
Segmen langsung ke konsumen (direct-to-consumer) telah melonjak tahun ini sebesar 41 persen, per kuartal yang terakhir dilaporkan. Langganan Disney+ tumbuh menjadi 73,7 juta pada awal Oktober, dibantu oleh seri spin-off "Star Wars: The Mandalorian" dan perilisan "Mulan".
Meskipun ini jauh di belakang sekitar 195 juta pelanggan yang membayar Netflix, saingan itu memiliki awal yang kuat. Pertumbuhan cepat Disney+ cukup untuk membuat korporasi melihat manfaat dari bisnis konten langsung ke konsumen. Imbalan akan datang tidak hanya dalam biaya berlangganan, tetapi juga dalam harga saham, kata sumber.
Tenggat waktu pengungkapan rencana Disney datang tepat setelah Warner Bros membuat pengumuman bahwa sekuel "Wonder Woman 1984" akan tayang perdana secara bersamaan di situs streaming HBO Max dan bioskop pada Hari Natal.
Baca juga: Guillermo del Toro buat film animasi "Pinocchio" di Netflix
Baca juga: Disney akan buat "live action" "Pinocchio"?
Baca juga: "WandaVision" bakal tayang perdana Januari 2021 di Disney+
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
