Lahat, Sumsel (ANTARA News) - Memasuki hari ketujuh, tim peneliti Balai Arkeologi Palembang, Sumatera Selatan dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jambi, menemukan dua lokasi situs bersejarah.

Kedua lokasi situs itu berada di Desa Rindu Ati dan Desa Muara Dua Gumay Ulu, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat di Sumsel dalam kondisi terbengkalai.

Pengamatan di lokasi, Sabtu, puluhan situs yang berada di perkebunan kopi tersebut tertutup semak dan sampah dedaunan, dengan kondisi sudah banyak mengalami kerusakan.

Meskipun terlihat ada yang sudah melakukan pemagaran, tapi tidak satu pun kondisinya terawat dengan baik.

Bukan hanya telah berubah posisi, bahkan ada juga arca mengalami kerusakan hingga hilang beberapa bagian, seperti pungung, hidung, kepala, kaki, dan pahatan aslinya.

Kedua lahan penemuan situs perbakala tersebut sekitar 1,5 hektare dengan jarak sekitar 2 kilometer dari pusat Kota Pagaralam, sekitar 15 km perjalanan menempuh waktu 15 menit.

"Memang penemuan dua lokasi bangunan bersejarah ini, menunjukkan kondisinya bukan saja kurang perawatan tapi situs juga banyak yang mengalami kerusakan terutama arca di kompleks Desa Rindu Ati, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat. Selain sudah ditumbuhi semak, pagar hancur dan ada beberapa bagian situs rusak," kata Ketua Tim Balai Arkeologi Palembang, Kristantina Indriastuti.

Dia menyatakan, terdapat dua lokasi penemuan situs dan arca, yaitu Desa Muara Dua dan Desa Rindu Ati, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat.

Namun di tempat itu ditemukan banyak sekali situs kurang pemeliharaan meskipun pihak BP3 Jambi sudah mengangkat juru pelihara (jupel).

"Kami sangat menyayangkan kurang perhatian dari pemerintah setempat terhadap berbagai benda bersejarah yang tersebar hampir di semua daerah wilayah Lahat. Padahal ini merupakan aset sangat berharga yang dapat mengundang perhatian dunia internasional," ujar dia lagi.

Hingga hari terakhir penelitian tim, jumlah megalit yang berhasil ditemukan mencapai ratusan dan tersebar di semua daerah wilayah Kabupaten Lahat.

Namun yang paling banyak memiliki keunikan berada di Kecamatan Pajar Bulan.

"Sudah seharusnya jika wilayah Lahat dan Pagaralam menjadi kawasan cagar budaya dan memiliki salah satu museum megalitik, mengingat di Sumsel hanya kedua daerah ini memiliki kekayaan aset budaya sejarah terbanyak," kata dia.

Namun, kata dia, keberdaan aset sejarah yang tak ternilai harganya tersebut masih kurang mendapat perhatian pemerintah daerah sehingga banyak yang mengalami kerusakan dan hilang.

(L.U005*B014/E001)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010