Jakarta (ANTARA) - Mercedes-Benz melanjutkan uji coba praktis truk listriknya eActros dengan dioperasikan untuk pertama kalinya oleh perusahaan logistik Belgia, Van Mieghem Logistics, yang juga merupakan perusahaan afiliasi Mercedes-Benz.

Mercedes-Benz eActros diuji dengan menempuh perjalanan distribusi harian hingga 200 km di sekitar kantor pusat perusahaan logistik itu di Saintes, Belgia, kata Mercedes-Benz, dikutip Minggu.

eActros awalnya akan digunakan untuk mengirimkan barang-barang farmasi ke rumah sakit dan panti jompo. Tugas tambahan direncanakan segera menyusul. Truk seberat 25 ton dengan jarak tempuh sekitar 200 kilometer ini dilengkapi dengan bak penukar berpendingin Schmitz Cargobull, yang juga dioperasikan secara elektrik dan karenanya bebas emisi. Baterai truk diisi semalaman di gudang perusahaan.

Baca juga: Mercedes-BMW tunda bentuk aliansi swakemudi

Baca juga: Volvo truk listrik dijual di Eropa mulai 2021


Peter Brock, CEO di Mercedes-Benz Trucks Belgia dan Luksemburg mengatakan,”eActros telah menjalani pengujian pelanggan yang intensif di Jerman, Swiss, dan Belanda sejak 2018. Kami bangga sekarang memiliki eActros listrik pertama di Belgia yang diuji dengan Van Mieghem Logistics, sebuah perusahaan logistik terkemuka di negara ini.”

“Minat kami pada truk bertenaga CNG atau LNG selalu sangat moderat, karena mereka masih menggunakan bahan bakar fosil. Namun truk serba listrik selalu ada di benak kami dan sebagai perusahaan logistik dengan 90 persen armada Mercedes-Benz, kami sangat bersemangat untuk berpartisipasi dalam tes Mercedes-Benz eActros,” kata Laurent Van Mieghem, anggota manajemen di Van Mieghem Logistics.

Sejak 2020, eActros telah berada dalam tahap kedua pengujian praktisnya sebagai bagian dari apa yang disebut "armada inovasi". Salah satu dari banyak temuan yang diperoleh selama uji praktis adalah bahwa jangkauan eActros sekitar 200 kilometer telah terbukti sangat realistis—terlepas dari muatan, rute, atau topografinya.

Mercedes-Benz mengklaim, eActros sama sekali tidak kalah dengan truk diesel konvensional dalam hal ketersediaan dan performa dalam lalu lintas perkotaan, di jalan raya, atau rute darat. Sistem pendingin untuk kargo, dan juga AC—keduanya dioperasikan secara elektrik—telah berfungsi tanpa batasan baik dalam kondisi panas dan musim dingin yang ekstrem.

Baca juga: Truk listrik Volta Zero dari Swedia akan dibuat di Inggris

Baca juga: Startup truk listrik Nikola dituding tipu investor

Baca juga: Toyota ubah Hino XL jadi truk listrik
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020