Jakarta (ANTARA) - Petugas Kepolisian Sektor Metro Menteng menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan Kedutaan Besar Prancis, Jakarta Pusat, imbas adanya rencana aksi yang ditujukan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Benar ada aksi lagi nanti di depan Kedubes Prancis selesai Sholat Jumat. Kita sudah antisipasi menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan itu agar tetap kondusif," kata Kanit Reskrim Polsektro Menteng Kompol Gozali Luhulima saat dihubungi, Jumat.

Ada pun pengalihan arus lalu lintas di kawasan Kedutaan Besar Prancis adalah sebagai berikut:

1. Jalan Sunda yang mengarah ke Jalan MH Thamrin ditutup dialihkan ke Jalan Agus Salim.

2. Jalan Timor yang mengarah ke Jalan MH Thamrin ditutup.

3. Jalan MH Thamrin mengarah ke Bundaran HI ditutup situasional jika massa memenuhi badan jalan.

Meski disiapkan pengalihan arus lalu lintas namun hal itu diterapkan situasional mengikuti kondisi dan eskalasi di lapangan.

Seperti diketahui, sejak minggu lalu beberapa massa melakukan aksi di depan Kedubes Prancis di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Hingga Jumat (6/11) sudah ada empat aksi yang ditujukan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Emmanuel Macron dianggap telah menghina Nabi Muhammad SAW, hampir seluruh negara yang memiliki warga dengan mayoritas agama Islam mengecam Macron.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan menyerukan agar umat Islam di Indonesia memboikot produk Prancis karena Macron yang masih bersikeras tidak mau meminta maaf kepada umat Islam atas penghinaannya terhadap Nabi Muhammad SAW.

MUI juga meminta Presiden Prancis segera menghentikan segala tindakan penghinaan dan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW, terlebih Komisi HAM PBB menyebut penghinaan terhadap Rasulullah bukanlah bentuk kebebasan berekspresi.

Baca juga: Tiga rute TransJakarta dimodifikasi imbas demo di Kedubes Prancis
Baca juga: Polisi tutup Jalan MH Thamrin imbas demo di Kedubes Prancis
Baca juga: Dua terduga copet diamankan saat aksi di Kedubes Prancis

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2020