Jakarta (ANTARA) - Ketua Kelompok Studi Psoriasis Indonesia (KSPI), dr. Endi Novianto, SpKK(K), FINSDV, FAADV mengatakan berjemur adalah salah satu terapi alami untuk pasien psoriasis, namun ada beberapa hal yang wajib diperhatikan.

Terapi sinar merupakan salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pasien psoriasis sedang. Ada dua jenis sinar yang bisa digunakan, sinar buatan dan sinar alami atau matahari.

Untuk melakukan terapi dengan sinar matahari, harus dipilih waktu yang tepat di mana sinar matahari belum terlalu terik atau masih lembut yakni antara pukul 06.00-08.00 pagi.

"Coba dengan 5 menit dulu, kalau dalam 5 menit kulitnya tidak jadi merah dan tidak terbakar bisa kita naikkan jadi 6 menit pada jemur berikutnya," kata dr. Endi dalam bincang-bincang virtual, Kamis (5/11).

Baca juga: Modifikasi gaya hidup, kunci hindari pemicu psoriasis

Baca juga: Psoriasis bisa berkembang jadi penyakit serius


dr. Endi mengatakan terapi sinar matahari sebaiknya dilakukan hanya tiga kali dalam satu minggu dan tidak boleh terlalu lama. Vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari disebut memiliki efek yang bagus untuk pasien psoriasis.

"Vitamin D juga sifatnya protektif dan vitamin D punya efek bagus untuk psoriasis, psoriasis jadi mudah terkontrol dan enggak gampang kambuh kembali. Berjemur juga hanya 15 menit jangan sampai berjam-jam," ujar dr. Endi.

Akan tetapi, terapi sinar matahari ini tidak dianjurkan bagi pasien yang sensitif terhadap sinar matahari atau yang memiliki autoimun tertentu.

"Pada autoimun tertentu misalnya lupus, dia sensitif pada sinar matahari, begitu kena sinar matahari kulitnya langsung merah," kata dr. Endi.

Baca juga: Stres corona? awas psoriasis bisa kambuh

Baca juga: Kenali lima pemicu psoriasis

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020