Jakarta (ANTARA) - Persentase jumlah pasien  COVID-19 yang sembuh di Jakarta mencapai 87,1 persen (naik dari sebelumnya 86,7 persen) dari total kasus positif yang terpantau pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2020 ini sebesar 103.522 orang.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta dalam laman corona.jakarta.go.id, yang dipantau di Jakarta, Rabu, persentase tersebut setelah terjadi penambahan sebanyak 1.097 orang pasien sembuh dari paparan COVID-19 pada Rabu ini, menyebabkan total yang sembuh saat ini sebanyak 90.157 orang, naik dari jumlah sebelumnya sebanyak 89.060 orang.

Adapun di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 103.522 orang tersebut, sebanyak 11.154 orang (turun 269 dari sebelumnya 11.423 orang) masih dirawat/diisolasi, serta 2.211 orang (bertambah 16 dibanding sebelumnya 2.195 orang) meninggal dunia, atau 2,1 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.

Total kasus positif paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta sendiri, menembus angka 103.522 kasus, setelah pada Rabu ini masuk laporan pertambahan kasus sebesar 844 kasus, dari jumlah sebelumnya 102.678 kasus.

Pertambahan kasus positif yang dilaporkan pada hari Rabu ini sebanyak 844 kasus, merupakan hasil gabungan dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Selasa, 27 Oktober 2020 yang dilaporkan hari ini sebanyak 793 kasus dan akumulasi dari hasil pada waktu lainnya yang baru dilaporkan hari ini sebanyak 51 kasus.

Untuk hasil tes terakhir pada hari Selasa (27/10) dilakukan pada 9.559 spesimen yang di dalamnya ada 7.743 orang dites untuk menidagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 793 kasus positif dan 6.950 kasus negatif.

Dari data pertambahan pasien positif COVID-19 Jakarta selama sepekan terakhir, pertambahan sebanyak 844 kasus positif ini, lebih banyak dibandingkan penambahan pada Selasa (27/10) sebanyak 781 kasus, dan pada Minggu (25/10) sebanyak 771 kasus.

Akan tetapi, lebih rendah dibandingkan pertambahan pada Senin (26/10) sebanyak 906 kasus, pada Sabtu (24/10) sebanyak 1.062 kasus, pada Jumat (23/10) sebanyak 952 kasus, pada Kamis (22/10) sebanyak 989 kasus, dan pada Rabu (21/10) sebanyak 1.000 kasus.

Terlebih, jika dibandingkan dengan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.

Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020). Karena penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.

Untuk rataan tes PCR total per satu juta penduduk setelah perkembangan COVID-19 pada Rabu ini, sebanyak 116.566. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 64.653.

Sampai dengan tes terakhir pada Selasa (27/10) itu, sudah ada 1.659.532 spesimen (Naik dari sebelumnya 1.647.907 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.

Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Rabu ini, tercatat di angka 9,3 persen (naik dari sebelumnya 9,2 persen).

Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.

Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Rabu ini, adalah sebesar persen (turun dari sebelumnya 8,4 persen).

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020