Berprofesi sebagai nelayan itu bagus dan menjanjikan. Kita ubah pemikiran kalau nelayan itu tidak miskin dan mampu berhasil
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut, profesi sebagai nelayan merupakan hal yang sangat menjanjikan terlebih dengan berbagai kemudahan yang telah dilakukan oleh KKP dalam membantu memudahkan usaha sektor kelautan dan perikanan.

"Berprofesi sebagai nelayan itu bagus dan menjanjikan. Kita ubah pemikiran kalau nelayan itu tidak miskin dan mampu berhasil," kata Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, agar nelayan dapat tetap berusaha dan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu garda terdepan ketahanan pangan, KKP telah mengeluarkan beberapa kebijakan.

Disebutkan, sejumlah kebijakan itu antara lain pelaksanaan perizinan yang cepat melalui Sistem Informasi Izin Layanan Cepat (SILAT) 1 jam dan bisa diakses selama 24 jam.

Kemudian, lanjutnya, penetapan protokol kesehatan di pelabuhan perikanan dan kapal perikanan, relaksasi cek fisik kapal perikanan, serta penyederhanaan dan relaksasi pelayanan kesyahbandaran seperti perpanjangan masa berlaku surat persetujuan berlayar (SPB).

Apalagi, ia juga mengingatkan bahwa Saat ini kredit usaha rakyat (KUR) di bawah 50 juta juga diberikan tanpa agunan, bunganya pun sudah turun dari 7 persen menjadi 6 persen. Oleh sebab itu ia berharap Dinas Kelautan dan Perikanan dapat turun dan mendata nelayan yang membutuhkan akses permodalan.

"KKP juga memiliki badan layanan usaha BLU LPMUKP, yang siap meminjamkan dana ratusan miliar rupiah yang bisa diakses oleh para nelayan. Jangan sampai dana BLU ini tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para nelayan yang semangatnya sangat luar biasa," ucapnya.

Zaini menegaskan nelayan Indonesia harus menjadi nelayan yang maju. Ia ingin agar para nelayan Indonesia dapat berkarya dan berhasil di negeri sendiri dengan potensi perikanan yang melimpah.

Zaini juga menekankan agar nelayan mengetahui cara membangun kapal, menangkap dan penanganan ikan yang baik, karena ikan dengan kualitas bagus tentu juga berpengaruh terhadap harga jualnya.

Sebagaimana diwartakan, penyuluh perikanan yang terdapat di berbagai daerah diharapkan dapat membantu memperbaiki pola pikir nelayan serta memperkuat kapasitasnya dalam rangka mewujudkan arah pembangunan sektor kelautan dan perikanan nasional.

"Penyuluh perikanan berperan dalam memperkuat kapasitas nelayan dan memperbaiki pola pikir nelayan. Dalam jangka pendek misalnya membantu nelayan melunasi utang dari tengkulak dan menghindari gaya hidup tidak produktif seperti mabuk, berjudi, dan sebagainya," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP Ukon Ahmad Furkon.

Selain itu, ujar Ukon, dalam jangka menengah, penyuluh perikanan bisa membantu nelayan memenuhi kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan anak, dan kebutuhan harian lainnya.

Sedangkan, dalam jangka panjang, lanjutnya, penyuluh perikanan bisa mengajarkan nelayan berbagai mekanisme esensial seperti menabung, berinvestasi, berasuransi, dan mengembangkan bisnis.

Dengan demikian, menurut dia, maka penyuluh diharapkan pula dapat membantu lima arah kebijakan pembangunan perikanan tangkap.

Ia memaparkan arah pembangunan tersebut di antaranya perbaikan komunikasi dengan nelayan, penyederhanaan perizinan, pengembangan pelabuhan perikanan, pengaturan penangkapan ikan sampai zona ekonomi eksklusif Indonesia (ZEEI) dan laut lepas, dan perlindungan dan pemberdayaan nelayan untuk peningkatan pendapatan nelayan.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020