ketahanan pangan dalam negeri harus kuat agar kebutuhan masyarakat sendiri terpenuhi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi gula kristal putih hingga akhir tahun dapat mencapai 2,22 juta ton dengan kondisi panen areal tanaman tebu yang masih berlangsung.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan bahwa produksi gula kristal putih hingga Agustus 2020 mencapai 895.952 ton.

Sementara itu, total luas areal tanaman tebu tahun ini mencapai 413.186 hektare dengan tingkat rendemen sebesar 7,7 persen rata-rata nasional.

"Saat ini panen gula tebu tengah berlangsung hingga November mendatang," kata Bagus dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu.

Bagus menjelaskan bahwa produktivitas tahun ini ditaksir mencapai 69,71 ton per hektare, atau lebih besar dibanding tahun lalu sebesar 67,39 ton.

Dengan begitu, produksi gula tahun ini mengalami kenaikan, seiring dengan peningkatan produktivitas tebu petani.

Bagus menilai bahwa kondisi iklim yang relatif tidak mengalami gangguan menjadi salah satu faktor pendukung naiknya produksi gula pada tahun 2020.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan pihaknya akan terus menjaga ketahanan pangan, tidak terkecuali komoditas gula dengan cara meningkatkan produksi, meskipun di sisi lain Indonesia masih mengandalkan impor sebagai opsi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula.

"Kita utamakan ketahanan pangan dalam negeri harus kuat agar kebutuhan masyarakat sendiri terpenuhi," kata Syahrul.

Baca juga: Tingkatkan luas tanam, PTPN targetkan produksi gula 2 juta ton
Baca juga: Masuk puncak giling, Kementan proyeksi produksi gula capai 540.000 ton
Baca juga: Satgas Pangan: Bulan depan produksi gula nasional ada 500 ribu ton

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020